Bentuk Petani Milenial di Ciamis untuk Tingkatkan Produksi Pertanian

Petani Milenial
Pembukaan Training of Farmers wilayah Kabupaten Ciamis demplot budidaya semangka di area lahan pemerintah Kelurahan Benteng Kecamatan Ciamis Foto: Fatkhur Rizqi/radartasik.id
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Petani Milenial Kabupaten Ciamis berupaya menggarap lahan pertanian yang potensial namun kurang termanfaatkan karena mayoritas penduduk ingin bekerja di pabrik atau pemerintahan.

Mereka fokus pada tanaman seperti semangka, timun, dan terong ungu dengan harapan meningkatkan ketahanan pangan di daerah tersebut. Dukungan pemerintah daerah diperlukan untuk memajukan pertanian.

Kepala Bidang Penyuluhan-Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Jawa Barat Rahmat Hidayat menyebutkan petani milenial se-Jawa Barat berjumlah 3.957 orang.

Baca Juga:Tiga Jurnalis Tewas dalam Serangan Israel ke Gaza Senin MalamWARNING! WNI Diminta Segera Tinggalkan Palestina dan Israel, 10 Orang Masih Terjebak di Gaza?

Untuk Kabupaten Ciamis sendiri tadinya di atas 200 orang namun setelah sudah inagurasi hanya 177 orang yang mendapatkan pengakuan pemerintah Jawa Barat.

“Roadmapnya sudah jelas paguyuban petani milenial selama lima tahun. Tentunya untuk melakukan regenerasi untuk para pemuda dapat menekuni di bidang pertanian,” katanya saat menghadiri training of farmer petani milenial di Ciamis, Selasa (10/10/2023).

Ia mengatakan tujuan utama pembentukan kelompok petani milenial adalah meningkatkan produksi pertanian dan menyuplai bahan pangan ke wilayah Industri.

Untuk itu, Pemerintah Jawa Barat pun tahun ini menambah 1000 petani milenial. Sehingga nantinya akan ada 5.000 petani milenial di Jawa Barat.

“Sebanyak itu, para petani milenial tentunya butuh dukungan bersama, agar ke depannya bisa memajukan pertanian di Jawa Barat,” tandasnya.

Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra menyambut baik pembentukan kelompok petani milenial. Namun keberadaannya harus diurus secepatnya agar jelas legalitasnya. Sehingga ke depan pemerintah bisa menbantunya dengan mudah.

“Insha Allah Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam hal legalitas dulu. Tentunya untuk bisa membantu harus ada legalitas,” katanya.(Fatkhur Rizqi)

Baca berita dan artikel lainnta di Google News

0 Komentar