Bagaimana Astronot Muslim Menjalankan Puasa di Stasiun Luar Angkasa?

astronot muslim pertama dari Uni Emirat Arab
Sultan Alneyadi di Laboratorium ruang angkasa. (Twitter)
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Bagaimana Astronot Muslim Menjalankan Puasa di Stasiun Luar Angkasa? Selama berabad-abad, matahari terbenam menandai berakhirnya waktu puasa pada bulan Ramadan. Isyarat untuk menikmati makanan lezat setelah seharian berpantang mengonsumsi makanan dan minuman.

Tetapi bagaimana jika jarum jam matahari tiba-tiba berubah, seperti yang terjadi pada astronot yang tengah berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS)?

Laboratorium yang mengorbit mengitari Bumi dengan kecepatan sekitar 17.000 mil per jam –sama dengan 27.600 kilometer per jam– itu memberi penumpang laboratorium ruang angkasa ini 16 kali matahari terbit dan terbenam dalam sehari.

Baca Juga:4 Tips Menghindari Bau Mulut Saat PuasaMeta Luncurkan Whatsapp Dekstop, Video Call Sampai 8 Orang

Lalu bagaimana seorang astronout muslim bisa menjalankan puasa di International Space Station (ISS)? Ini adalah pertanyaan yang dihadapi astronot muslim Sultan Alneyadi, sejak kedatangannya di stasiun ruang angkasa pada 3 Maret.

Mengutip CNN, ia adalah salah satu dari kurang dari selusin astronot Muslim yang telah melakukan perjalanan ke luar angkasa dalam waktu sekitar 6 bulan.

Alneyadi menjadi astronot muslim pertama dari Uni Emirat Arab yang akan menyelesaikan masa tinggal jangka panjang di laboratorium terapung itu.

Umat Islam di Bumi akan mengamati bulan Ramadan untuk menentukan waktu puasa dari tanggal 23 Maret 2023 sampai 21 April. Juga akan ada dua hari raya besar setelah puasa Ramadan selesai.

Yakni Idul Fitri, yang menandai berakhirnya puasa Ramadan dan Idul Adha yang menjadi waktu bagi umat Islam menjalankan ibadah haji dan ibadah kurban.

Alneyadi sendiri akan berada di stasiun ruang angkasa selama kurang lebih 6 bulan. Selama itu pula dia akan lebih sering mendapatkan matahari terbit seiring dengan pergerakan wahana ruang angkasa itu mengelilingi bumi.

“Enam bulan adalah durasi yang lama untuk sebuah misi, yang merupakan tanggung jawab besar,” kata Alneyadi kepada wartawan saat konferensi pers di bulan Januari lalu.

Baca Juga:SocialSpy Hanya Scam, BSSN Ungkap ModusnyaInilah Bacaan Niat Puasa Ramadan Beserta Artinya

Lebih Cocok Sebagai Musafir

Tapi, seperti yang dijelaskan Alneyadi, sebagai seorang astronot, dia cocok dengan definisi “musafir” dalam ajaran Islam.

0 Komentar