RADARTASIK.ID – Nama Yanis Massolin tengah naik daun di Serie B yang membuatnya mnejadi incaran AC Milan dan Juventus.
Gelandang kelahiran 2002 itu menjadi salah satu sosok paling menarik dalam skuad Modena yang kini tampil meyakinkan dan menempel ketat pemuncak klasemen Monza.
Modena berada di posisi keenam, hanya terpaut empat poin dari pemucak klasmen Frosinone, dan kontribusi Massolin ikut mengiringi laju positif tersebut.
Baca Juga:Media Italia Peringatkan AS Roma: AC Milan Siap Bajak Joshua ZirkzeeInter Siap Korbankan Thuram Demi Striker Brasil, Barcelona Resmi Perpanjang Kontrak Eric García
Saat menghadapi Frosinone di pekan ke delapan, Massolin kembali menunjukkan pengaruh besarnya di lapangan.
Sempat tertinggal 0-2, Modena bangkit dan menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Gol penyeimbang itu tercipta pada menit akhir melalui umpan Gregoire Defrel yang diselesaikan apik oleh Massolin—momen yang kembali menegaskan potensinya sebagai pemain penentu dalam situasi penting.
Kedatangan Massolin ke Italia tak lepas dari peran Defrel, mantan penyerang Roma, Parma, dan Sassuolo.
Keduanya sama-sama berasal dari Prancis meski Massolin berposisi sebagai gelandang mezzala atau gelandang serang.
Ia memiliki naluri menyerang yang kuat, mobilitas tinggi, dan kemampuan progresi bola yang terus berkembang.
Pada musim panas 2024, Modena merekrutnya dari klub Belgia Royal Francs Borains dengan biaya sekitar €600.000, atau setara Rp10,5 miliar (kurs €1 ≈ Rp17.500).
Ia menandatangani kontrak tiga tahun hingga Juni 2028, disertai opsi perpanjangan dua tahun.
Baca Juga:4 Pemain yang Akan Dikorbankan AC Milan di Bursa Transfer Januari: Nkunku dan Gimenez Masuk Daftar JualLazio Cuci Gudang: Guendouzi dan Taty Castellanos Masuk Daftar Jual
Investasi tersebut kini terlihat sebagai langkah visioner, mengingat lonjakan performa sang pemain yang langsung mencuri perhatian banyak klub besar Italia.
Ketertarikan Juventus Next Gen dan Milan Futuro
Performa Massolin dalam enam bulan terakhir memicu minat dari dua klub elite: Juventus Next Gen dan Milan Futuro, tim satelit yang menjadi jembatan bagi para pemain muda menuju skuad utama.
Massolin dianggap cocok dengan proyek jangka panjang kedua klub, terutama karena profilnya yang unik.
Dengan tinggi badan 197 cm, Massolin memiliki kelebihan fisik yang jarang dimiliki gelandang menyerang.
Ia adalah pemain kidal dengan perpaduan teknik, kekuatan, penetrasi, serta kemampuan membantu fase akhir serangan.
Ayahnya merupakan mantan bek profesional yang berkeliling Eropa, membuat Massolin memiliki empat kemungkinan kewarganegaraan: Prancis, Martinik, Aljazair, dan Spanyol.