BANJAR, RADARTASIK.ID – Para pelajar generasi penerus di Kota Banjar diajak menjauhi hal yang bisa memicu HIV/AIDS. Pasalnya penyakit tersebut tidak ada obatnya dan penularannya terus meningkat dari tahun ke tahun.
Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Banjar H Supriana mengatakan, pelajar sebagai generasi penerus harus dijauhi dari berbagai penyakit yang dapat mengganggu masa depan mereka.
“Mereka (pelajar) merupakan masa depan bangsa, sehingga harus dijaga dan menjauhi dari segala penyakit. Terutama HIV/AIDS,” ujarnya, Rabu (10/11/2025) di Pendopo Kota Banjar.
Baca Juga:Meneropong Beban Hening Sekda Kota Tasikmalaya Asep Goparullah!Pengamat Heran, Kota Tasikmalaya Kota Tasikmalaya Seperti Jalan di Tempat, Tak Ada Perubahan Menonjol
Menurutnya, penyakit HIV/AIDS sebenarnya fenomena seperti gunung es. Mereka yang terjangkit ke permukaan yang nampaknya, belumnya lagi di bawahnya yang tidak nampak.
Hal itu yang perlu diwaspadai generasi muda saat ini, sehingga harus diselamatkan dari bahaya HIV/AIDS. “Jika sudah terjangkit sangat sulit disembuhkan, karena sampai sekarang belum ada obatnya sama sekali,” katanya.
Kabag Kesra Setda Kota Banjar, H Agus Mulyana, menambahkan, dalam kesempatan ini para remaja khususnya pelajar agar bisa menghindari diri dari bahaya HIV/AIDS.
“Kita berharap mereka (pelajar) bisa menjadi corong, agar masyarakat paham dan mengubah stigma terhadap ODHA (orang dengan HIV/AIDS) untuk tidak dikucilkan,” ujarnya.
Diakuinya, ada sebanyak 430 kasus HIV/AIDS di Kota Banjar sampai saat ini. Termasuk ibu rumah tangga yang diduga terjangkit dari suaminya.
“Harapan kita remaja (pelajar) jangan sampai terjangkit dan bertambah lagi ODHA di Kota Banjar, harus dicegah sejak dini,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga mengingatkan kepada ODHA agar memanfaatkan akses pelayanan kesehatan dengan baik.
Baca Juga:Endang Juta Sebut Dirinya Tak Masuk Pengurus CV Galunggung MandiriHakim Ungkap Hasil BAP Endang Juta, Dalih Tumpukan Pasir Sisa Reklamasi Terpatahkan
Sementara bagi kelompok yang berisiko, supaya bisa melakukan pemeriksaan VCT. Memastikan dirinya terbebas dari penyakit HIV/AIDS. (Anto Sugiarto)