Dalam situasi sulit—Liverpool kini terdampar di peringkat kesembilan Premier League, terpaut 10 poin dari pemuncak klasemen dan terancam gagal lolos fase gugur Liga Champions—manajemen justru menunjukkan dukungan kuat kepada Arne Slot.
Tabloid Inggris menyebut The Reds telah “menarik garis batas” dan tak akan membiarkan pemain mana pun mengganggu stabilitas klub, sekalipun pemain tersebut adalah salah satu legenda klub dengan status pencetak gol terbanyak ketiga sepanjang masa.
Hukuman mencoret Salah dari laga penting di Milan disebut sebagai sinyal jelas bahwa manajemen berpihak pada pelatih.
Baca Juga:Kata Anak Ibrahimovic Usai Bawa Milan Futuro Tumbangkan Varesina: “Saya Selalu Percaya Diri"Siapa Marco Palestra? Pemain Muda Atalanta yang Buat AS Roma, AC Milan, dan Juventus Gigit Jari
Tidak berhenti di situ, Liverpool bahkan dikabarkan mempertimbangkan langkah lanjutan: Salah bisa kembali dicoret pada laga Premier League melawan Brighton pada 13 Desember—pertandingan terakhir sebelum ia berangkat ke Piala Afrika di Maroko.
Keputusan keras ini memicu tanda tanya besar soal masa depan Salah.
Kontraknya memang masih berjalan, namun hubungan yang memburuk dengan klub dan pelatih bisa mempercepat kemungkinan perpisahan.
Pasar transfer Januari berada tak jauh di depan, dan beberapa klub Timur Tengah disebut masih meminatinya.
Untuk saat ini, Liverpool memilih fokus pada stabilitas tim, sementara Salah masih menunggu apakah pintu maaf akan terbuka atau justru semakin tertutup.
Yang jelas, badai besar kini sedang melanda Anfield dan dampaknya bisa bertahan lebih lama dari sekadar satu laga Liga Champions.