Gabri mencatat debutnya di UEFA Youth League pada 22 Oktober, masuk sebagai pemain pengganti menit ke-67 saat Madrid menang 1-0 atas Juventus di Estadio Alfredo Di Stéfano.
Sebulan kemudian, pada 26 November, ia kembali tampil saat menghadapi Olympiacos, laga yang dimenangkan Madrid 2-0 lewat gol Carlos Díez dan Diego Martínez.
Catatan tersebut menandai Gabri sebagai salah satu pemain muda yang mulai diperkenalkan ke level kompetisi Eropa.
Baca Juga:Media Italia: Fabregas Menolak Jadi Pelatih Inter Karena Barcelona dan Manchester CityDaniel Maldini Berpeluang Tinggalkan Atalanta, PSG Incar Bek Nigeria Senilai Rp124 Miliar
Gabri memulai karier sebagai gelandang box-to-box. Namun seiring waktu, ia mampu bermain sebagai gelandang serang, bahkan sebagai winger—posisi yang memaksimalkan bakatnya dalam satu lawan satu.
Para pelatih akademi bahkan menggambarkan kemampuan dribelnya sebagai “tak terbatas”.
Ia memiliki kontrol bola halus yang sangat , tipuan cepat, dan kemampuan improvisasi khas pemain berbakat.
Namun Valero masih perlu menyempurnakan aspek lanjutan dari aksinya: keputusan di sepertiga akhir, umpan kunci, dan pergerakan tanpa bola.
Secara gaya main, Gabri sering dibandingkan dengan Lamine Yamal, terutama soal kreativitas dan kemampuan menembus pertahanan lawan.
Namun ada pula yang menyebutnya mirip Arda Güler, terutama dalam hal kecerdasan membawa bola dan visi bermain.
Real Madrid pun bergerak cepat mengamankan masa depannya. Kontraknya diperbarui pada Maret lalu sebagai bentuk perlindungan dari minat klub lain.
Baca Juga:Luca Cilli: AC Milan Sudah Hubungi Agen Jay IdzesBuat Ibrahimovic dan Tare Terkesan, AC Milan Incar Striker Argentina Berusia 24 Tahun
Valdebebas kini menunggu perkembangan fisik, mental, dan teknis Gabri sebelum naik pangkat ke tim utama.
Namun satu hal sudah pasti: Gabri Valero menjadi salah satu nama yang paling dinanti dalam proyek masa depan Real Madrid.