TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID — Pemerintah Kota Tasikmalaya kembali melanjutkan tahapan penataan Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui asesmen kompetensi berskala nasional.
Sebanyak 530 pegawai Pemkot Tasikmalaya dijadwalkan mengikuti Asesmen Profiling sebagai dasar pengembangan karir dan penguatan Manajemen Talenta Nasional.
Kepala BKPSDM Kota Tasikmalaya, Gungun Pahlagunara, menyebutkan asesmen akan dilaksanakan di SMAN 1 Kota Tasikmalaya, Kamis–Jumat (4–5 Desember 2025).
Baca Juga:Atletik Kota Tasikmalaya Bisa Berbicara Prestasi di BK Porprov 2025Petunjuk Resmi Kereta Api Kilat Pajajaran Belum Turun ke Kota Tasikmalaya
“Total 530 pegawai ikut Asesmen Profiling. Mulai dari eselon II, III, IV, jabatan fungsional, termasuk pegawai yang baru dilantik kemarin. Ini pendataan kompetensi dan potensi melalui sistem nasional,” kata Gungun kepada Radar Tasikmalaya, Selasa 2 Desember 2025.
Gungun menjelaskan, seluruh hasil asesmen akan masuk ke basis data Manajemen Talenta Nasional yang diawasi langsung oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Data tersebut akan dipakai sebagai peta talenta ASN dalam menentukan arah penempatan jabatan secara profesional dan terukur.
“Ini sekaligus memperkuat reformasi birokrasi melalui aplikasi Mata Resik yang sudah terhubung dengan sistem meritokrasi nasional,” terangnya.
Terkait keikutsertaan pegawai yang baru dilantik bulan lalu, Gungun membenarkan bahwa mereka tetap menjadi bagian dari peserta asesmen.
“Yang kemarin dilantik juga ikut. Karena ini program pusat, dan Kota Tasikmalaya mendapat kuota besar karena sudah mulai menerapkan manajemen talenta untuk menilai potensi dan kompetensi pegawai,” jelasnya.
Program ini menjadi krusial karena Pemkot Tasikmalaya masih memiliki 125 kursi jabatan kosong, termasuk lima posisi eselon II.
Baca Juga:Pengisian Jabatan Eselon II yang Kosong di Pemkot Tasikmalaya Dikebut Jelang Akhir TahunPendaftaran PPG untuk Tasikmalaya dan Sekitarnya Masih Dibuka hingga 19 Desember ini
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi, sebelumnya menegaskan bahwa manajemen talenta diperlukan untuk memastikan prinsip the right man on the right job berjalan sesuai kualifikasi, kinerja, dan kompetensi ASN. (firgiawan)