Di berbagai daerah Indonesia, metode asal Jepang ini telah diuji pada tanaman padi, cabai, melon, hingga hortikultura dan menunjukkan peningkatan hasil panen yang sangat signifikan.
Bahkan uji coba di Kalimantan pada tanaman sawit menunjukkan lonjakan hasil panen dari 250 kilogram menjadi 1.600 kilogram per hektare hanya dalam empat kali rotasi.
Petani yang beralih ke sistem organik juga mengaku tanah menjadi lebih gembur dan tanaman tidak mudah stres, berbeda dengan penggunaan pupuk kimia.
Baca Juga:Trending! Samsung Galaxy J15 Prime 5G, Speknya Galak Dengan Kamera MewahUpgrade Besar! Galaxy A07 vs A06 Ungkap Fakta Mengejutkan di Kelas Entry Level
Tidak sedikit petani yang mulai meninggalkan cara lama setelah melihat bukti nyata bahwa pupuk organik meningkatkan hasil panen secara konsisten.
Metode ini bukan hanya tren, tetapi kebutuhan untuk meningkatkan ketahanan pangan di tengah perubahan iklim dan tantangan pertanian modern.
Pendekatan Jepang ini menjadi inspirasi besar bagi petani Indonesia agar tidak hanya panen lebih cepat, tetapi juga mendapatkan hasil yang lebih berkualitas.
Dengan modal lebih efisien dan proses lebih cepat, sistem pertanian modern ini diyakini mampu membawa petani Indonesia menuju masa depan yang lebih sejahtera.