Kebun Biomassa Indigofera di Bojongkapol Tasikmalaya Berpotensi Jadi Percontohan Desa

Kebun biomasa
Petani Bojongkapol memotong salah satu pohon indigofera. (Diki Setiawatln/radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Bappelitbangda Kabupaten Tasikmalaya meninjau lahan tanaman Indigofera di Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, sebagai upaya mendukung program ekonomi hijau dan pemanfaatan energi terbarukan.

Tanaman Indigofera dinilai mampu menjadi biomassa pengganti batu bara serta memperbaiki kualitas tanah di lahan tandus.

Kabid PSDA Bappelitbangda Kabupaten Tasikmalaya, Yosef Chevy Muharam, menegaskan bahwa sektor energi baru terbarukan menjadi kewenangan pemerintah pusat dan provinsi sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014.

Baca Juga:Pemkot Tasikmalaya Lagi Bokek, Berharap Langit Cerah Sampai Akhir Tahun!Jelang Peringatan Hari Guru 2025, Ketua PGRI Kota Tasikmalaya: Ajang Refleksi Para Pendidik!

Namun pemerintah daerah tetap berperan dalam pemetaan potensi, promosi investasi, dan sinkronisasi program.

“Dalam konteks pengembangan tanaman Indigofera di Desa Bojongkapol Kecamatan Bojonggambir ini kami melihat bahwa tanaman ini tidak hanya potensial sebagai bahan baku energi terbarukan, tetapi juga memiliki kemampuan memperbaiki struktur tanah dan menyuburkan lahan-lahan yang relatif tandus,” terang Chevy.

Ia menyatakan pemerintah daerah akan terus mendorong pemanfaatan komoditas ramah lingkungan seperti Indigofera agar menjadi bagian dari pembangunan hijau.

Program unggulan lima tahun ke depan, ‘Tasik Hejo’, juga menekankan pengembangan pertanian ramah lingkungan dan infrastruktur hijau.

“Termasuk sektor energi baru terbarukan. Dalam kerangka tersebut, banyak wilayah di Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki potensi bioenergi baik dari jarak, aren, hingga Indigofera di Bojongkapol ini,” paparnya.

Chevy menilai inisiatif masyarakat bersama aktivis lingkungan Luthfi Hizba Rusydia dalam mengubah lahan tandus menjadi produktif merupakan langkah progresif.

Jika hasilnya baik secara teknis dan sosial-ekonomi, kebun tersebut berpotensi menjadi model yang direplikasi desa lain.

Baca Juga:Gerak Cepat Bupati Tersendat Mesin Birokrasi, Diaspora Minta PembenahanDesa Tak Perlu Lagi Urus Infrastruktur, Pembangunan Jalan Desa di Jabar Bakal Diambil Alih Provinsi

“Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya siap melakukan pendampingan dari sisi perencanaan dan pemetaan potensi,” jelasnya.

Ia menambahkan, PLN juga tengah mengembangkan program energi terbarukan berbasis ekonomi kerakyatan yang terintegrasi dengan kebun Indigofera di Bojongkapol. Daun digunakan untuk pakan ternak, sementara lahannya ditumpangsarikan dengan kopi, cabai, dan jahe.

Bappelitbangda berperan sebagai katalisator agar potensi lokal tersambung dengan kebutuhan PLN.

Indigofera pun telah masuk dalam misi pembangunan kabupaten melalui program Reboisasi, Agroforestry, dan Agrosilvopastoral berbasis konsep 3P: People, Planet, Profit. Pemerintah daerah siap memfasilitasi komunikasi dan pemetaan potensi jika Indigofera dikembangkan sebagai komoditas energi.

0 Komentar