Melalui peternakan sapi, ia mendapat hiburan sekaligus penghasilan sehingga hobi tersebut berubah menjadi sumber cuan, bukan pengeluaran.
Ia yakin banyak orang ke depan akan mengadopsi pola yang sama: menjadikan hobi sebagai sumber pemasukan yang produktif.
Sebelumnya ia juga sempat mencoba beternak domba sebanyak 15 ekor secara bersamaan dengan sapi namun tidak membuahkan hasil.
Baca Juga:Upgrade Infinix Note 60 Pro, Bakal Hadir Dengan Struktur Bodi Metal, Bezel Tipis, dan Modul Kamera Berbasis AIDorong Daya Saing, Sesmen UMKM Ajak Pelaku Usaha Adopsi Teknologi Tepat Guna
Populasi domba tidak berkembang, ukuran tubuh mengecil, dan angka kematian indukan cukup tinggi sehingga justru membuat usaha menjadi minus.
Akhirnya fokus sepenuhnya dialihkan pada pengelolaan sapi karena anak kandang lebih berpengalaman dalam hal tersebut.
Kini usaha tersebut terus berkembang dan mampu memberikan keuntungan yang stabil, meski tetap dipengaruhi faktor keberuntungan dan kondisi pasar.
Sebelum fokus ke sapi perah, mereka juga pernah menjalankan usaha sapi potong dengan jenis limousin hingga berjumlah 50 ekor.
Namun menurutnya, pasar sapi potong memiliki tantangan tersendiri karena penjualan yang sangat bergantung pada momen Idul Adha.
Hanya sekitar 30% sapi yang terjual setiap musim kurban dan sisanya harus menunggu tahun berikutnya sehingga beban operasional meningkat.
Situasi tersebut menjadi gambaran nyata tentang tantangan usaha sapi potong yang perlu diperhitungkan oleh pelaku peternakan.
Baca Juga:Deretan HP OPPO Terbaru 2025 yang Wajib Dibeli! Desain Premium, Fitur Lengkap, Harga Tetap RamahPoco F8 Series Makin Dekat Rilis Global, Spek Dipangkas tapi Tetap Menggiurkan Buat Pengguna
Dari perjalanan ini, Evander Farm menunjukkan bahwa kunci utama keberhasilan terletak pada pengelolaan kandang sapi modern, penerapan strategi sukses beternak sapi, dan fokus pada pengembangan populasi sapi perah yang berkelanjutan.