Namun, ia juga harus berhadapan dengan ekspektasi besar sekaligus tekanan tradisional yang kerap muncul di Serie A yang mendewakan taktik.
Adani kemudian menyinggung soal kebijakan transfer klub dan mengambil contoh kegagalan Inter mendatangkan Ademola Lookman dari Atalanta.
“Lookman adalah Lookman, ia bisa membuat perbedaan di Serie A dan di Eropa. Lalu mengapa, jika negosiasi tidak berhasil, tidak ada alternatif lain yang sepadan,” tuturnya.
Baca Juga:Sihir Igli Tare Gagal Usir Origi dari AC Milan, Klub Tak Tahu Keberadaannya tapi Masih Bayar Gaji Rp93 MiliarInter, Juventus dan Napoli Tim Italia Paling Banyak Bayar Gaji Pemain: AS Roma dan AC Milan Masuk 5 Besar
“Hanya karena selisih 4–5 juta euro dalam pembicaraan dengan Atalanta? Saya tidak percaya, sungguh tidak percaya,” pungkas Adani, menekankan bahwa pilihan di bursa transfer juga akan memengaruhi peluang sukses Chivu di klub.
Bagi Adani, kemampuan Chivu sebagai pelatih tidak diragukan.
Akan tetapi, dukungan manajemen klub dalam memberikan materi pemain yang tepat juga menjadi faktor penting untuk menentukan apakah idenya bisa benar-benar diwujudkan di lapangan.
Jelang laga sulit melawat ke kandang Juventus, pernyataan Adani ini seakan menjadi pengingat bahwa Inter bukan hanya menghadapi tantangan di lapangan, tetapi juga tantangan dalam menghargai gagasan segar dari pelatih muda mereka.