Tepis Isu Nepotisme, Pemkot Tasikmalaya Tegaskan Lelang Proyek Puskesmas Sudah Sesuai Prosedur

Nepotisme puskesmas cigeureung
Pembangunan Puskesmas Cigeureung. (ist)
0 Komentar

“Sesudah proses, hasilnya juga di-upload. Bahkan kami laporkan ke Korsupgah KPK untuk memastikan transparansi,” tambahnya.

Sementara itu, Sekda Kota Tasikmalaya H Asep Goparulloh menyatakan pihaknya masih akan menelaah lebih lanjut isu yang berkembang.

“Saya belum bisa komentari ya, saya akan cek. Yang penting mekanisme ditempuh sesuai peraturan lelang. Kalau pelaksanaan secara teknis kita sampaikan dan serahkan ke pihak berwenang. Kalau memang ada isu nepotisme ya diluruskan saja,” ujarnya.

Baca Juga:Ini Pesan Mendalam H Azies Rismaya Mahpud bagi Wali Kota Tasikmalaya!Di Kabupaten Garut, Mentor untuk Pembelajarna Koding dan AI Dibiayai Secara “Rereongan”

Ia mengingatkan agar semua pihak tetap patuh pada aturan main yang berlaku.

“Dulu juga sempat ada isu seperti ini, tapi tidak sampai mencuat. Hanya kita beri warning supaya pelaksanaan sesuai spesifikasi,” tandasnya.

Sebelumnya, praktik pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya jadi sorotan. Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kompeni (Koalisi Pemuda Nasional Indonesia) mengendus adanya dugaan nepotisme dalam pemenangan lelang proyek renovasi di Puskesmas Cigeureung, Kecamatan Cipedes. Proyek senilai Rp 4,28 miliar itu dimenangkan oleh CV Galunggung Bangun Konstruksi (GBK).

Ketua Kompeni, Dion Fahruroji, menilai ada kejanggalan di balik pemenangan tender tersebut. Apalagi, perusahaan itu sebelumnya pernah disorot karena diduga menggunakan material bekas saat mengerjakan pembangunan Puskesmas Bungursari tahun lalu.

“Kami melihat ada potensi nepotisme. Apalagi CEO CV Galunggung Bangun Konstruksi masih punya hubungan keluarga dekat dengan Bagian Pengadaan Barang Jasa Setda Kota Tasikmalaya. Itu jelas jadi warning serius,” kata Dion kepada Radar, Jumat (22/08/2025). (Firgiawan)

0 Komentar