GARUT, RADARTASIK.ID – Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia, tradisi penggalangan dana di jalan raya kembali marak di Kabupaten Garut.
Kegiatan ini biasanya dilakukan untuk mengumpulkan dana demi menyukseskan berbagai acara tujuh belasan di lingkungan masing-masing.
Meski tujuannya positif, praktik meminta sumbangan di jalan memicu kekhawatiran, terutama terkait keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas.
Baca Juga:Persigar Garut U-17 Melaju ke Babak 26 Besar Piala Soeratin, Tantang Depok City di Cimahi Hari IniMimpi Sekolah Rakyat di Garut Terganjal Lahan, Ini yang Dikhawatirkan Bupati Abdusy Syakur Amin
Kondisi ini dinilai berisiko tinggi, apalagi jika dilakukan di jalur dengan mobilitas kendaraan yang padat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menilai kegiatan galang dana di jalan raya berbahaya, baik bagi penggalang dana maupun pengguna jalan lain.
”Keberadaan di jalan itu membahayakan bagi diri dan yang lainnya,” ucapnya, Senin, 11 Agustus 2025.
Ia mengimbau masyarakat Garut mencari alternatif lain dalam mengumpulkan dana, demi menghindari potensi kecelakaan.
Nurdin menyebut pihaknya akan berkoordinasi dengan camat dan kepala desa untuk melakukan pendekatan persuasif kepada warga agar meninggalkan kebiasaan tersebut.
Menurutnya, imbauan ini tidak bersifat kaku dan dapat disampaikan oleh siapa saja di lapangan.
Ia juga menekankan, dari segi ketentraman dan keselamatan, aksi meminta sumbangan di jalan jelas melanggar, sehingga diperlukan partisipasi seluruh masyarakat untuk saling mengingatkan.
Baca Juga:Ratusan Anak Muda di Kabupaten Garut Bersatu Perangi Aksi BullyingEfek Larangan Study Tour Gubernur Dedi Mulyadi Sudah Berdampak ke Sektor Pariwisata Kabupaten Garut
Di sisi lain, Kasatlantas Polres Garut, Iptu Aang Andi Suhandi, menegaskan, kegiatan penggalangan dana di jalan berpotensi mengganggu kelancaran lalu lintas dan memicu kecelakaan.
Ia juga meminta warga untuk menghindari cara tersebut demi keamanan bersama. (Agi Sugiana)