RADARTASIK.ID – Granit Xhaka telah membuat keputusan mengejutkan di bursa transfer musim panas ini.
Kapten Bayer Leverkusen dan pemain tim nasional Swiss itu memilih menolak pinangan AC Milan dan Inter demi kembali ke Liga Primer Inggris.
Bukan ke klub elit, melainkan ke Sunderland, tim yang baru kembali ke kasta tertinggi sepak bola Inggris musim ini.
Baca Juga:Mourinho Tuding Banyak Kebohongan di Bursa Transfer: "Terlalu Banyak Orang yang Bekerja untuk Agen"Fabregas: Jangan Pernah Bilang Messi Tidak Akan Bermain untuk Como
Xhaka juga sebelumnya juga dikaitkan dengan Juventus dan klub baru promosi asal Arab Saudi, Neom SC.
Namun ia disebut telah mencapai kesepakatan prinsip dengan Sunderland dan sudah dikonfirmasi oleh agen sang pemain, José Noguera, kepada Sky Sports.
“Kami telah mencapai kesepakatan prinsip dengan Sunderland. Granit ingin kembali ke Liga Primer dan Sunderland sangat antusias dengannya,” ujar Noguera.
“Ia berniat menerima tantangan ini. Kami berharap Leverkusen menghormati keinginannya dan kedua klub segera mencapai kesepakatan,” lanjutnya.
Meski sudah tercapai kesepakatan personal, pihak Bayer Leverkusen belum memberi lampu hijau untuk transfer sang kapten.
Klub Jerman itu kabarnya mematok harga lebih dari €10 juta, atau sekitar Rp177 miliar (kurs Rp17.700 per euro).
Leverkusen tampaknya enggan kehilangan lebih banyak pemain kunci setelah sebelumnya melepas Jonathan Tah ke Bayern München secara gratis, serta Jeremie Frimpong dan Florian Wirtz ke Liverpool.
Baca Juga:Galatasaray Tak Serius, Calhanoglu Gagal Bercerai dengan InterTaktik Kejutan Allegri Saat AC Milan Hadapi Arsenal di Singapura: Tomori Jadi Bek Sayap
Terutama untuk Wirtz, The Reds harus menggelontorkan hampir €140 juta (sekitar Rp2,48 triliun) demi mendapatkan playmaker muda berbakat tersebut.
Di usia 31 tahun, Xhaka masih dianggap sebagai gelandang berkualitas tinggi dengan pengalaman luar biasa.
Ia dikenal sebagai pemain pekerja keras, pemimpin di ruang ganti, dan mampu menjaga ritme permainan dari lini tengah.
Wajar jika ia menjadi incaran tim-tim besar Serie A yang sedang mencari pemain dengan karakter tersebut.
Namun, keputusan Xhaka untuk kembali ke Inggris sedikit mengundang perhatian.
Sunderland, yang sempat berjaya di era awal Premier League, kini merupakan tim yang harus berjuang membangun ulang skuad dan infrastruktur agar bisa bertahan di kasta teratas.
Xhaka sendiri pernah tujuh musim membela Arsenal (2016–2023), tampil dalam lebih dari 290 pertandingan, mencetak 23 gol, dan memenangkan dua Piala FA.