Adapun Jacobo Ramon, bek muda yang baru direkrut dari Real Madrid, ditebus dengan harga €2,5 juta, atau setara sekitar Rp43,7 miliar.
Transfer ini melengkapi total belanja Como yang sudah menembus angka €100 juta (sekitar Rp1,75 triliun) pada bursa musim panas ini—sebuah angka fantastis untuk klub pendatang baru.
Fabregas juga memuji perkembangan dua talenta muda: Martin Baturina dan Nico Paz.
Baca Juga:Galatasaray Tak Serius, Calhanoglu Gagal Bercerai dengan InterTaktik Kejutan Allegri Saat AC Milan Hadapi Arsenal di Singapura: Tomori Jadi Bek Sayap
“Mereka sangat berkualitas, meskipun masih muda. Rasanya seperti mereka sudah bermain bersama sejak lama. Masih ada yang perlu diperbaiki secara taktis, tapi mereka punya masa depan cerah,” bebernya.
Pelatih berusia 37 tahun itu juga menekankan pentingnya fleksibilitas dalam bermain: “Kita semua harus bisa menjadi bek, sayap, gelandang serang, bahkan penyerang. Itulah sepak bola modern.”
Mengenai lini serang, Fabregas tak pelit memberikan pujian untuk Patrick Cutrone.
“Dia berlatih seperti binatang, penuh semangat dan selalu tersenyum. Fisiknya bagus. Jika dia siap dan tampil positif, itu akan menjadi kebahagiaan besar bagi saya, untuk tim, dan para suporter,” katanya.
Ia juga menyebutkan bahwa ruang ganti adalah elemen paling penting dalam sebuah tim: “Anda bisa menang atau kalah, tapi ruang ganti yang sehat adalah fondasinya.”
Soal kemungkinan kedatangan Alvaro Morata, Fabregas memilih berhati-hati.
“Kita lihat saja nanti. Saya tidak suka membicarakan sesuatu yang belum 100% selesai,” ujarnya merujuk pada proses negosiasi yang masih berjalan.
Terakhir, momen paling mencair dalam konferensi pers itu adalah ketika Fabregas ditanya soal Lionel Messi.
Baca Juga:AS Roma Mulai Panas di Bursa Transfer: Bek Brasil Tak Sabar Datang ke TrigoriaResmi! Como Sukses Angkut Bek Muda Real Madrid Senilai Rp43 Miliar
“Jangan pernah bilang tidak akan terjadi. Messi sekarang sedang berlibur di rumah saya, dia jalan-jalan, bertemu teman-teman. Kami berteman baik, istri dan anak-anak kami juga dekat,” tuturnya.
“Seperti yang Ludi (direktur olahraga Como) bilang, kita tak bisa bilang Messi tak akan pernah bermain untuk Como—anak-anaknya saja suka kota ini. Tapi ya, saat ini dia masih di Amerika,” pungkas Fabregas sambil tertawa.
Meski sekilas seperti gurauan, tapi di era sepak bola modern, tak ada yang mustahil mengingat Como memilki proyek ambisius dengan visi besar.