TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – SDN Lewo Kota Tasikmalaya kembali menunjukkan tajinya sebagai salah satu sekolah unggulan di Kecamatan Mangkubumi.
Untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, sekolah yang berdiri sejak 1925 ini berhasil mempertahankan gelar juara umum dalam ajang Talenta Kecamatan Mangkubumi.
Ajang tersebut merupakan kompetisi tahunan yang mempertemukan berbagai potensi siswa di bidang seni, olahraga, dan keagamaan. Sekolah yang berlokasi di Jalan Babakan Lewo ini mampu membuktikan konsistensinya dengan menyapu prestasi di sejumlah cabang lomba.
Baca Juga:Di Tengah Efisiensi, Christian Mikhael Berhasil Membawa Aston Inn Tasikmalaya Jadi TerfavoritUniversitas Telkom-Unsil Kolaborasi Kenalkan eLiveStock, Aplikasi Pengelolaan Ternak
Di bidang olahraga, sekolah ini tampil memukau. Mereka berhasil merebut juara pertama dalam cabang taekwondo dan renang. Sayangnya, hanya satu cabang yang bisa melanjutkan ke tingkat kota.
“Sekarang terkendalanya lomba renang tidak dipertandingkan di tingkat kota. Jadi hanya taekwondo yang melaju ke tingkat kota,” ujar Kepala SDN Lewo, Sopi Sukmawati Sopiah SPd, saat ditemui Radar, Rabu (25/6/2025).
Tidak hanya di bidang olahraga, SDN Lewo juga mengukir prestasi dalam bidang keagamaan. Dalam mata lomba kaligrafi, mereka meraih juara ketiga, serta harapan tiga untuk mata lomba Azan.
Di bidang seni budaya, dominasi SDN Lewo pun tak tergoyahkan, terutama dalam lomba aksara Sunda. “Setiap tahun kami selalu unggul di aksara Sunda. Tahun ini, untuk kategori putri juara satu, sementara putra juara dua,” jelas Sopi.
Ia menuturkan, keberhasilan tersebut bukan hasil instan. Sekolahnya selama ini menerapkan sistem pembinaan berkelanjutan, terutama dalam bidang aksara Sunda yang menjadi salah satu keunggulan mereka. Dari awal siswa dikenalkan dengan aksara Sunda melalui mata pelajaran Bahasa Sunda.
“Dari awal siswa dikenalkan dulu cara membaca dan menulis aksara Sunda. Kalau terlihat ada potensi, kami bina lebih intensif,” tuturnya.
Yang menarik, komitmen regenerasi tidak hanya menyasar siswa, tetapi juga para guru. Sopi menyadari bahwa tidak semua guru mampu membaca dan menulis aksara Sunda dengan baik. Oleh karena itu, pelatihan dan pembinaan juga dilakukan untuk para tenaga pengajar.
Baca Juga:Alhambra Hotel & Convention Gelar Aksi Donor Darah, Kontribusi Perusahaan untuk MasyarakatPerluas Layanan Tri di Priangan Timur, Indosat Resmikan 3Store Tasikmalaya
“Regenerasi juga penting untuk pembinanya. Supaya estafet pembinaan tetap berjalan dan prestasi bisa terus dipertahankan,” tandasnya.