TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kabupaten Tasikmalaya, dengan tingkat kerawanan bencana yang tergolong tinggi, menghadapi potensi ancaman bencana alam yang beragam, seperti longsor, banjir, pergeseran tanah, gempa bumi, gunung berapi, dan tsunami.
Keberadaan ancaman tersebut mengharuskan pemerintah setempat untuk terus meningkatkan upaya mitigasi dan penanggulangan bencana, baik melalui penyuluhan maupun pelatihan yang melibatkan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, melalui Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos-PPKB-P3A), berkomitmen untuk menyiapkan masyarakat dengan memberikan pelatihan Kampung Siaga Bencana (KSB).
Baca Juga:Kuatkan Peran FKDM Kabupaten Tasikmalaya dalam Menjaga Keamanan: Bentuk FKDM Kecamatan dan DesaTubuh Mengingat Segalanya: Eksperimen Terapi Alternatif BCR Gunakan EEG untuk Ukur Efektivitas
Salah satu pelatihan terbaru diselenggarakan di Desa Kersamaju, Kecamatan Cigalontang, dan Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, pada Kamis (19/6/2025), yang bekerja sama dengan Tagana (Taruna Siaga Bencana).
Sekretaris Dinsos PPKB-P3A Kabupaten Tasikmalaya dr Hj Eli Hendalia MHKes, menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana, serta mengurangi risiko dan dampaknya.
Selain itu, kata dia, pelatihan ini juga dimaksudkan untuk memperkuat peran serta masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana dan meningkatkan kesadaran serta pengetahuan mereka mengenai potensi bencana yang mungkin terjadi di daerah mereka.
Melalui sosialisasi ini, masyarakat diharapkan tidak hanya mengenali potensi bencana, tetapi juga memahami cara-cara untuk mengurangi risiko dan dampak yang mungkin ditimbulkan.
“Pelatihan tersebut memberi pemahaman mengenai berbagai jenis bencana dan langkah-langkah mitigasi yang dapat diambil secara efektif di tingkat local,” ujarnya, menjelaskan.
Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya, menambahkan bahwa dalam pelatihan ini, pihaknya berperan aktif dengan memberikan materi terkait kegiatan KSB.
“Para peserta melakukan praktik, gladi simulasi, dan pengujian SOP (Standard Operating Procedures). Praktik yang dilakukan meliputi pembuatan direktori, roadmap, dan pembentukan kluster, yang mencakup kluster gardu sosial, lumbung sosial, kesehatan, shelter, dan dapur umum lapangan,” bebernya.
Baca Juga:Anggaran Minim, Dinas PUTRLH Kabupaten Tasikmalaya Tetap Laksanakan Perbaikan JalanFKDM Era Baru Dikukuhkan Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin: Siap Wujudkan Kewaspadaan Dini Masyarakat
Pelatihan ini juga melibatkan latihan kesiapsiagaan berupa simulasi dan uji SOP KSB, yang dilakukan untuk memastikan kesiapan seluruh pihak dalam menghadapi bencana.
“Dengan cara ini, pemerintah berharap agar masyarakat lebih tanggap dan siap menghadapi segala situasi bencana yang mungkin datang tanpa diduga,” bebernya.