SDN Sirnasari Gagas Ekstrakurikuler Musik Namun Terkendala Fasilitas

BELAJAR
Sejumlah siswa SDN Sirnasari Kota Tasikmalaya sedang belajar di kelas.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Di tengah keterbatasan sarana, SDN Sirnasari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya bertekad menghadirkan kegiatan ekstrakurikuler musik untuk siswanya. Sayangnya, keterbatasan alat menjadi penghalang utama yang hingga kini belum teratasi.

Kepala SDN Sirnasari, Titien Surtini SPd mengatakan melalui program ini ia ingin mengembangkan potensi pribadi sekaligus membagikan ilmunya kepada anak-anak. Ia memiliki kemampuan bermain berbagai alat musik seperti angklung, gitar, recorder, dan piano.

“Saya tidak ingin kemampuan ini mengendap begitu saja. Kalau di sekolah ada ekstrakurikuler musik, terutama angklung, saya berharap bisa kolaborasi dengan madrasah diniyah. Anak-anak bisa membawakan lagu-lagu religi untuk ditampilkan di sana,” ujarnya.

Baca Juga:Telkomsel Salurkan Hewan Kurban ke-40 Lebih Titik, Sambungkan Senyuman di Momen Iduladha Alhambra Hotel & Convention Hadirkan Promo Cerita Liburan Kita, Penginapan Unik Bernuansa Timur Tengah

Namun hingga saat ini, SDN Sirnasari hanya memiliki satu alat musik, yakni gitar. “Saya akan sangat senang jika anak-anak punya semangat belajar musik. Mudah-mudahan ada bantuan dari pemerintah untuk mewujudkannya,” harapnya.

Menurutnya, pembelajaran musik sangat penting untuk perkembangan anak. “Musik membantu menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan. Jangan sampai anak hanya dijejali pelajaran eksak tanpa diimbangi kreativitas,” jelasnya.

Selain minimnya fasilitas, kendala lain adalah kurangnya guru yang menguasai alat musik. Akibatnya, pelajaran seni seringkali hanya disampaikan secara teori tanpa praktik, sehingga tidak optimal.

Titien menegaskan bahwa pengembangan seni musik juga merupakan bagian dari upaya mengaktualisasikan isi kurikulum secara menyeluruh.

“Kami sudah mengajukan permohonan pengadaan alat musik ke Dinas Pendidikan. Katanya Insyaallah, tapi Insyaallahnya entah kapan,” ucapnya.

Ketidakkejelasan itu membuat ia mulai mempertanyakan sejauh mana keseriusan pihak terkait dalam mendukung pendidikan seni di sekolah dasar.

Titien menyayangkan masih rendahnya perhatian terhadap pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBDP) yang di dalamnya memuat pelajaran tentang musik. Padahal, menurutnya, mata pelajaran tersebut bersifat wajib dalam kurikulum.

Baca Juga:Plaza Asia Tak Hanya Berorientasi Bisnis, Rutin Gelar Baksos Donor Darah dan BerkurbanProdi Magister Manajemen Unsil Gelar Business Matching, Siapkan UMKM Berdaya Saing

Ia menilai, pelajaran seni acap kali dipinggirkan dalam praktik di sekolah dasar. “Sedihnya, banyak guru yang tidak mengajarkan seni musik. SBDP itu pelajaran wajib, tapi sering kali dianaktirikan,” katanya.

Ia berharap, ke depan ada dukungan nyata agar pembelajaran seni, khususnya musik, dapat menjadi bagian utuh dari proses pendidikan di SDN Sirnasari. (Fitriah Widayanti)

0 Komentar