Namun, ia mengakui bahwa keterbatasan anggaran tahun 2025 membuat langkah-langkah tersebut belum optimal.
“Tahun ini kita masih menghargai visi-misi pemerintahan sebelumnya. Jadi anggaran untuk realisasi visi-misi saya dan Pak Wali baru sedikit, hanya nol koma sekian persen,” jelas Diky.
Kunjungan kali ini juga memperlihatkan sisi unik SDN Ciangir.
Jika biasanya program PKK Goes to School didampingi oleh kepala sekolah, guru, dan para orang tua, di sekolah ini hadir langsung Plt Kepala UPTD TPA Ciangir, Feri Arif Maulana.
Baca Juga:Gubernur Jabar Minta Cecep-Asep Bangun Boboko Raksasa di Tasikmalaya!Gubernur Jabar Sebut Anggaran Tasik Paling Besar, Tapi Jalannya Jelek, Jangan Terlalu Banyak Belanja Hibah!
Kehadirannya mempertegas bahwa kondisi sekolah ini tak lepas dari pengaruh langsung keberadaan TPA.
“Sekolah ini memang spesial. Dari lokasinya, kondisinya, hingga tantangan yang dihadapi, semuanya berbeda. Tapi semangat para guru dan siswa di sini patut diapresiasi,” ujar Diky menambahkan.
Kunjungan ini diharapkan menjadi pemantik perhatian lebih dari berbagai pihak terhadap SDN Ciangir dan sekolah-sekolah lain yang berada di zona marginal.
Para siswa di sana tetap semangat belajar meski berada di tengah lingkungan yang jauh dari nyaman.
“Kami akan terus berupaya, meski terbatas, untuk memastikan tidak ada anak yang tertinggal hanya karena mereka tinggal di pinggiran kota. Sekolah ini akan jadi pengingat bahwa semua anak layak mendapatkan pendidikan yang layak,” tutup Diky. (Ayu Sabrina)