Di Canio Murka Inter Dibantai PSG 5-0 di Final Liga Champions: “Ini Bukan Pertandingan Futsal!”

Lautaro Martinez
Kapten Inter Milan Lautaro Martinez Foto: Tangkapan layar Instagram@youtube
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Paris Saint-Germain menorehkan sejarah! Untuk pertama kalinya, klub asal Prancis ini meraih gelar Liga Champions setelah menghancurkan Inter Milan 5-0 di final yang berlangsung di Allianz Arena.

Kemenangan telak ini juga melengkapi treble winners PSG musim ini setelah sebelumnya menjuarai Ligue 1 dan Piala Prancis.

Bagi Inter, ini menjadi luka lama yang terulang. Final kedua dalam tiga musim terakhir kembali berujung kekalahan, setelah sebelumnya takluk dari Manchester City di Istanbul.

Baca Juga:Prediksi PSG vs Inter Milan: Begini Cara Inzaghi Kalahkan Luis EnriqueLegenda Inter Ingin Simone Inzaghi Pergi ke Klub Lain: "Dia Buat AC Milan dan Napoli Menangkan Scudetto"

Malam di Munich benar-benar jadi mimpi buruk bagi skuad Simone Inzaghi.

Baru 12 menit laga berjalan, mantan pemain Inter Achraf Hakimi membuka skor untuk PSG usai menerima umpan matang dari Desiré Doué.

Hakimi memilih tidak merayakan golnya dan meminta maaf pada mantan rekan setim serta fans Nerazzurri.

Alih-alih bangkit, Inter justru makin tertekan. Delapan menit berselang, giliran Doué yang mencatatkan namanya di papan skor lewat serangan balik cepat, yang sempat terbantu oleh defleksi Dimarco.

Sebelum turun minum, Ousmane Dembélé nyaris mencetak gol ketiga, namun bola hanya membentur mistar.

Babak kedua tidak membawa perubahan. PSG tetap dominan. Menit ke-64, Doué mencetak gol keduanya usai menyambut umpan vertikal dari Vitinha.

Sepuluh menit kemudian, Khvicha Kvaratskhelia—eks Napoli—ikut menambah penderitaan Inter lewat gol keempat setelah menerima sodoran bola dari Dembélé.

Baca Juga:Inzaghi Buat Inter Hasilkan Rp1,72 Triliun dari Bursa Transfer, AC Milan Rugi Rp4,54 TriliunSiapa Alessio Riccardi? Penerus Totti di AS Roma yang Kini Main di Serie C

Pesta PSG ditutup oleh gol Senny Mayulu di menit ke-87. Skor 5-0 jadi penutup malam bersejarah bagi klub asal Paris ini, sekaligus malam paling kelam bagi Inter di kancah Eropa dalam satu dekade terakhir.

Di Canio Murka di Studio: “Tak Bisa Dimaafkan”

Saat jeda pertandingan, mantan pemain dan analis Sky Sports, Paolo Di Canio, melontarkan kritik pedas terhadap performa Inter di babak pertama.

“Ini tak bisa diterima, tak terpahami, tak bisa dimaafkan,” tegas Di Canio dikutip dari Calciomercato.

“Saya harap Inzaghi bisa menyentuh kebanggaan para pemainnya,” lanjutnya.

0 Komentar