Tidak hanya itu, kata dia, warga juga mempercantik lingkungan dengan mengecat ulang dinding rumah dan gang menggunakan warna biru khas Persib.
“Warna biru tersebut menjadi simbol semangat dan loyalitas mereka terhadap tim kebanggaan. Bahkan, dinding rumah saya dihiasi dengan lukisan kepala Maung berukuran besar, memperkuat nuansa Persib di kawasan tersebut,” ujarnya, menjelaskan.
Komunitas pendukung Persib di wilayah tersebut dinamakan “Bobotoh Sadulur Salembur Kampung Dago”, yang mencerminkan eratnya persaudaraan antarwarga dalam satu lingkungan dengan semangat mendukung tim yang sama.
Baca Juga:Pembangunan Jalan di Desa Sukamaju Tasikmalaya Mulai Direalisasikan, 435 Meter Jalan Diperbaiki dari Dana DesaOpen Bidding Paling Tepat, Banyak Pejabat Potensial yang Bisa Mengisi Jabatan Sekda Kabupaten Tasikmalaya
“Kami sebagai satu keluarga besar, satu semangat, satu cinta untuk Persib. Kami tetap solid kapan pun, tidak hanya saat Persib menang,” ujar Edo, menggambarkan kebersamaan yang kuat di antara warga.
Acara syukuran ini diakhiri dengan doa bersama untuk mendoakan agar Persib Bandung tetap berjaya di masa depan. Warga berharap agar tradisi ini terus berlanjut dan tidak hanya menjadi bentuk dukungan terhadap tim sepak bola, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi di antara sesama warga.
“Semoga tradisi ini bisa menginspirasi generasi muda untuk mencintai budaya kebersamaan seperti ini,” harap Edo. (ujg)