Ternyata Ini 8 Pola Pikir Pemicu Kecemasan atau Anxiety yang Sering Tidak Disadari

Pola Pikir Pemicu Kecemasan (ilustrasi by leonardo.ai)
Ternyata Ini 8 Pola Pikir Pemicu Kecemasan atau Anxiety yang Sering Tidak Disadari (ilustrasi by leonardo.ai)
0 Komentar

RADARTASIK.ID– Kecemasan atau anxiety bukan hanya dipengaruhi oleh peristiwa di luar diri, tetapi juga sangat erat kaitannya dengan cara seseorang memandang dunia dan berpikir tentang pengalaman hidup.

Tanpa disadari, beberapa pola pikir yang keliru justru menjadi trigger atau pemicu utama munculnya kecemasan berlebihan.

Berikut setidaknya ada delapan pola pikir umum yang sering menjadi pemicu anxiety melansir akun instagram @intrvrt.me:

1. Overgeneralization

Baca Juga:Sinopsis Shadow In The Cloud, Misi Rahasia dan Teror Menegangkan di Udara Tayang di Bioskop TransTV Malam IniSinopsis Tremors, Aksi Menegangkan Melawan Monster Bawah Tanah Tayang di Bioskop TransTV Malam Ini

Pola pikir ini terjadi ketika seseorang menyamaratakan semua kejadian hanya berdasarkan satu pengalaman buruk.

Misalnya, ketika gagal dalam satu hal, orang tersebut langsung meyakini bahwa dirinya akan selalu gagal dalam segala hal, tanpa memberi ruang untuk kemungkinan keberhasilan di masa depan.

2. Catastrophizing

Ini adalah kecenderungan untuk selalu mengasumsikan bahwa sesuatu akan berakhir buruk atau bahkan menjadi bencana.

Orang dengan pola pikir ini cenderung membesar-besarkan risiko atau dampak negatif, sehingga menimbulkan rasa takut yang tidak proporsional terhadap kenyataan.

3. Disqualifying the Positive

Dalam pola ini, pengalaman positif dianggap tidak penting atau diabaikan. Seseorang merasa seolah-olah hanya hal buruk yang pernah terjadi dalam hidupnya, meskipun fakta menunjukkan adanya banyak momen baik yang layak diapresiasi.

4. Personalization

Seseorang menganggap bahwa peristiwa di luar kendalinya terjadi karena kesalahannya sendiri, meskipun sebenarnya tidak ada hubungan sebab akibat antara dirinya dan kejadian tersebut. Ini bisa memperburuk rasa bersalah dan memicu kecemasan sosial.

5. Emotional Reasoning

Pola ini terjadi saat seseorang mempercayai bahwa apa yang dirasakannya adalah cerminan langsung dari realita.

Baca Juga:Mega Film Asia Prime: Man of Tai Chi, Aksi Laga Spektakuler Iko Uwais Tayang Perdana di Indosiar Malam IniIndonesian Drama Series Awards 2025 Siap Digelar, Dimeriahkan Jebolan Indonesian Idol dan Artis Papan Atas!

Misalnya, merasa tidak berharga dianggap sebagai bukti bahwa dirinya memang tidak bernilai, padahal perasaan itu belum tentu mencerminkan kebenaran objektif.

6. Jumping to Conclusions

Membuat kesimpulan tanpa bukti atau informasi yang memadai adalah salah satu pola pikir yang sering menyesatkan.

Misalnya, seseorang langsung merasa tidak disukai hanya karena seseorang lain tidak menyapa, tanpa mengetahui alasan sebenarnya.

7. Labelling

Memberi label negatif pada diri sendiri berdasarkan satu pengalaman buruk bisa memperparah kecemasan.

Contohnya, menyebut diri “pecundang” hanya karena mengalami satu kegagalan, tanpa melihat seluruh perjalanan hidup secara menyeluruh.

0 Komentar