Sementara itu, dengan skuad inti yang nyaris tak berubah dari musim lalu, kehadiran Hansi Flick sebagai pelatih utama menggantikan Xavi Hernández terbukti jadi langkah tepat.
Pelatih asal Jerman itu langsung mempersembahkan treble domestik: La Liga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol.
Presiden klub, Joan Laporta, dalam wawancara eksklusif dengan La Vanguardia menyebut musim ini sebagai musim yang “sangat baik” dan tak segan melontarkan pujian untuk Flick.
Baca Juga:Carlo Festa: Cardinale Tak Mau Kehilangan Uang, AC Milan Terpaksa Jual Pemain BintangIbrahimovic Dituding Sebagai Biang Kerok Milan Futuro Degradasi ke Serie D
“Dia memenuhi semua syarat: bisa memimpin, memotivasi, dan mengelola pemain bintang. Ia pandai dalam segala hal,” ucapnya.
Laporta sempat emosional saat mengenang momen-momen sulit musim ini.
Ia menyebut upaya tim melawan tekanan eksternal, termasuk isu fair play finansial dan batalnya pendaftaran pemain seperti Dani Olmo dan Pau Víctor.
“Kami berani, dan hasilnya terlihat. Saat-saat seperti itu membuat semuanya terasa layak diperjuangkan,” paparnya.
Barcelona merayakan gelar La Liga ke-28 di ruang ganti RCDE Stadium setelah mengalahkan rival sekota, meski tidak bisa merayakan di atas lapangan.
Terkait masa depan Flick, Laporta mengonfirmasi bahwa kesepakatan perpanjangan kontrak hingga 2027 sudah dicapai secara verbal.
Meski dikenal sebagai pengagum filosofi Johan Cruyff, Laporta menyebut ketertarikannya pada pendekatan pelatih-pelatih Jerman seperti Klopp, Nagelsmann, dan Rangnick.
Soal perbaikan musim depan, Laporta menyebut tim akan mengevaluasi sistem permainan agar lebih fleksibel.
Baca Juga:Nesta Ungkap Alasan Tak Hadiri Perayaan 25 Tahun Scudetto LazioChiellini Rayu Conte dan Asisten Ancelotti Gabung Juventus
Barcelona kini menatap masa depan dengan optimisme dengan perpanjangan kontrak Yamal dan di bawah sentuhan tangan dinginFlick, proyek besar Laporta belum ingin berhenti di sini.