TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Perhimpunan Remaja Masjid (Prima) DMI Kabupaten Tasikmalaya telah menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-I di Aula DKR Singaparna, Desa Cipakat, Kecamatan Singaparna, pada Kamis malam, 20 Maret 2025.
Acara ini dihadiri oleh seluruh anggota Prima DMI Kabupaten Tasikmalaya dan menjadi momentum penting dalam merumuskan arah gerakan remaja masjid di daerah tersebut.
Ketua Formatur PD Prima DMI Kabupaten Tasikmalaya, Lutfi Nurul Fuad MPd, mengapresiasi kehadiran seluruh peserta dalam Musda tersebut.
Ia menekankan bahwa masjid merupakan pusat awal dari sebuah peradaban.
Baca Juga:Honda Premium Matic Day: Temukan Skutik Impianmu di Bandung Dapatkan Diskon Hingga 75 Persen TK PGRI Handayani Kota Tasikmalaya Ajarkan Anak-Anak Pentingnya Berbagi di Bulan Ramadan
Menurutnya, Musda ini menjadi langkah penting dalam membangun generasi intelektual yang lahir dari kalangan remaja masjid.
”Masjid itu tempat berproses yang paling baik, kita bisa membina remaja agar memahami dunia dari sudut pandang islam,” ungkap Lutfi Nurul Fuad dalam siaran pers yang diterima Radartasik.id, Sabtu, 22 Maret 2025.
Ia juga mengungkapkan bahwa masjid adalah tempat terbaik bagi remaja untuk berproses dan memahami dunia dari sudut pandang Islam.
Sementara itu, Adi Fikri Haikal SE, selaku Formatur 1, menyoroti fenomena menjauhnya remaja dari masjid.
Ia menyampaikan bahwa saat ini banyak remaja lebih tertarik pada tempat-tempat dengan nilai estetika tinggi hanya untuk memenuhi kewajibannya sebagai pengguna media sosial.
Kondisi ini, menurutnya, menjadi tantangan besar bagi Prima DMI untuk menemukan cara efektif dalam meningkatkan daya tarik masjid bagi remaja.
Dengan begitu, akhlak dan keilmuan mereka dapat dievaluasi dan dibimbing ke arah yang lebih baik.
Baca Juga:Purchasing Managers' Index Manufaktur Indonesia Berhasil Rebound, Neraca Perdagangan Lanjutkan Tren PositifLee Junho Akhiri 17 Tahun Bersama JYP Entertainment, Apa yang Menanti di Depan?
Formatur 2, Acep Sirojul Bahrul Ulum SSos, menegaskan pentingnya pendidikan remaja dalam mengontrol pergaulan sosial mereka.
Ia menilai bahwa pola dan mekanisme yang selaras dengan prinsip Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) dapat memberikan dorongan bagi pergerakan yang berkelanjutan.
Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi antara Islam dan teknologi modern dapat melahirkan generasi remaja Islam yang cerdas dan inovatif dalam menyiarkan dakwah di kalangan mereka.
Musyawarah Daerah ini tidak hanya menjadi ajang pemilihan kepengurusan, tetapi juga diisi dengan diskusi mengenai program kerja yang akan dilaksanakan oleh PD Prima DMI Kabupaten Tasikmalaya.