TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Perjuangan panjang dan tekad kuat akhirnya mengantarkan Candra Fajri, siswa SMKN Rajapolah menuju kampus impiannya yaitu Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Ia berhasil lolos melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) dan diterima di Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.
Pengumuman kelulusan SNBP yang dilakukan beberapa waktu lalu menjadi momen berharga bagi Candra. Siswa asal Desa Karangresik, Kecamatan Jamanis, ini mengaku bahwa keberhasilannya merupakan hasil dari kesabaran dan perjuangan panjang yang telah ia lalui.
Baca Juga:BPJS Kesehatan Tasikmalaya Pastikan Layanan JKN Tetap Buka di Moment Libur LebaranIndosat Perkuat Konektivitas Sepanjang Jalur Mudik, Lonjakan Trafik Diprediksi Naik 14,51 Persen
“Saya berasal dari keluarga yang secara ekonomi bisa dikatakan kurang mampu, sehingga mengharuskan saya sekolah sambil bekerja dan berwirausaha demi meringankan beban orang tua,” tuturnya kepada Radar, Jumat (21/3/2025).
Keputusan Candra untuk melanjutkan studi di UPI bukan tanpa alasan. Ia menilai UPI sebagai salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Jawa Barat yang telah banyak melahirkan lulusan berkualitas dan terserap di berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta.
“Saya memilih jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga karena tergerak oleh kondisi banyak anak yang kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari keluarganya. Padahal, rumah adalah tempat pertama yang menentukan perkembangan anak,” ungkapnya.
Menurutnya, banyak anak yang mengalami kesulitan mengungkapkan isi hati atau bahkan tidak merasa nyaman berada di rumah sendiri. Hal ini menjadi tantangan tersendiri yang membuatnya ingin berkontribusi di bidang pendidikan dan kesejahteraan keluarga.
Candra menyadari bahwa lolos SNBP bukanlah hal yang mudah. Selain harus konsisten mempertahankan prestasi akademik, ia juga perlu memiliki tekad dan niat yang kuat untuk mewujudkan impiannya.
“Saya juga berusaha meningkatkan nilai akademik, aktif dalam organisasi, serta menyeimbangkan prestasi akademik dan nonakademik. Selain itu, restu dari orang tua juga sangat penting,” katanya.
Strategi yang diterapkannya pun cukup matang, yakni dengan belajar maksimal untuk meningkatkan nilai sejak awal masuk SMKN Rajapolah, serta aktif di berbagai organisasi dan kegiatan yang menunjang pengembangan diri.
Baca Juga:Karang Taruna Kecamatan Purbaratu Gelar Tarawih Keliling untuk Pererat SilaturahmiAnyaman Mendong Tasik Diekspor ke Amerika dan Jerman
“Organisasi itu penting. Karena selain menambah pengalaman, juga bisa memberikan nilai tambah saat seleksi masuk perguruan tinggi,” ujarnya.