SDN 1 Cigantang Bekali Siswa dengan Ilmu Pertanian 

BELAJAR BERTANI
Siswa SDN 1 Cigantang saat melakukan outing class ke Gapoktan setempat, beberapa waktu lalu. (istimewa)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pendidikan tidak hanya sebatas mengajarkan mata pelajaran akademik, tetapi juga membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat mereka manfaatkan di masa depan.

Seiring dengan perkembangan zaman, siswa perlu memiliki berbagai kompetensi untuk menghadapi tantangan dunia kerja, teknologi, dan kehidupan sosial yang semakin kompleks.

Memahami pentingnya hal tersebut, SDN 1 Cigantang menerapkan program pendidikan berbasis ilmu pertanian kepada 233 peserta didiknya. Program ini bertujuan agar siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga:Indosat Perkuat Konektivitas Sepanjang Jalur Mudik, Lonjakan Trafik Diprediksi Naik 14,51 PersenKarang Taruna Kecamatan Purbaratu Gelar Tarawih Keliling untuk Pererat Silaturahmi

Kepala SDN 1 Cigantang, Yulianti Senaputri MPd, menjelaskan bahwa ilmu pertanian dimasukkan ke dalam kegiatan kokurikuler Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Kearifan Lokal.

“Dalam menjalankan program ini, kami bekerja sama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat. Dengan begitu, siswa tidak hanya mendapatkan teori dari guru, tetapi juga langsung belajar dari para praktisi pertanian,” ujarnya kepada Radar.

Yulianti menambahkan, program ini telah berjalan sejak semester ganjil tahun ajaran 2024/2025. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya mempelajari jenis-jenis tanaman serta cara menanam dan merawatnya, tetapi juga memahami aspek kesuburan tanah, pH tanah, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi pertumbuhan tanaman.

Sebagai tindak lanjut dari program ini, para siswa diminta untuk menanam berbagai jenis sayuran di halaman sekolah dengan menggunakan media tanam polybag.

“Sejauh ini, siswa telah menanam kangkung, dan ke depannya akan mencoba menanam cabai rawit. Untuk siswa kelas atas, mereka lebih banyak berlatih menanam, sementara siswa kelas bawah lebih fokus pada perawatan, seperti menyiram dan membersihkan tanaman,” jelasnya.

Lebih dari sekadar pembelajaran akademik, program ini juga bertujuan menanamkan karakter positif pada siswa. Dengan kegiatan menanam, siswa dilatih untuk lebih mandiri, bekerja sama, dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi siswa, tetapi juga mendapatkan dukungan dari orang tua agar program ini berkelanjutan. Dengan demikian, anak-anak bisa berpikir lebih kritis dan memahami bahwa pertanian juga memiliki aspek modern yang bisa dikembangkan,” pungkasnya. (Fitriah Widayanti)

0 Komentar