Purchasing Managers' Index Manufaktur Indonesia Berhasil Rebound, Neraca Perdagangan Lanjutkan Tren Positif

Manufaktur Indonesia
Ilustrasi suasana sibuk di pelabuhan industri, dengan tumpukan kontainer berwarna-warni yang tersusun rapi di sepanjang jalur pengangkutan. (DALL-E)
0 Komentar

JAKARTA, RADARTASIK.ID – Indonesia kembali mencatatkan surplus dalam neraca perdagangan pada Februari 2025 dengan nilai mencapai USD 3,12 miliar.

Surplus ini merupakan kelanjutan dari tren positif yang telah tercatat selama 58 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, secara kumulatif pada periode Januari hingga Februari 2025, neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus sebesar USD 6,61 miliar, meningkat sebesar USD 3,78 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga:Lee Junho Akhiri 17 Tahun Bersama JYP Entertainment, Apa yang Menanti di Depan?Wamendagri Bima Arya Minta Pasar Kaget Diawasi agar Tak Mengganggu Kelancaran Arus Mudik

Sri Mulyani menjelaskan bahwa ekspor Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan yang konsisten.

Pada bulan Februari, ekspor tumbuh sebesar 9,16% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sektor pertanian dan manufaktur menjadi sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi secara berurutan.

Di sisi impor, tren positif juga terus berlanjut, dengan fokus utama untuk mendukung kegiatan industri nasional.

Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan barang modal dan bahan baku mencerminkan bahwa produksi dan investasi di Indonesia tetap kuat.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menekankan bahwa tren positif ini tidak hanya terlihat pada neraca perdagangan, tetapi juga tercermin dalam indikator lain seperti Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia.

Pada Februari 2025, PMI Indonesia berhasil rebound ke zona ekspansif dan mencapai level tertinggi secara global setelah India, yaitu 53,6.

Lonjakan permintaan baru menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan sektor manufaktur, yang pada gilirannya merangsang aktivitas produksi dalam negeri.

Baca Juga:Masa Depan Antony di Manchester United dan Real Betis, Apakah Akan Terjadi Perubahan?APBN Siapkan Rp 3,4 Triliun untuk Cek Kesehatan Gratis, Kalangan Mana Saja yang Mendapatkan Manfaat?

Menurut Sri Mulyani, berbagai indikator positif ini mencerminkan kestabilan dan ketahanan ekonomi Indonesia yang terus solid.

Hal ini menjadi modal yang baik untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Tren surplus perdagangan yang terus berlanjut menunjukkan bahwa daya saing ekonomi Indonesia semakin meningkat, sejalan dengan kebijakan pemerintah yang berfokus pada menjaga stabilitas ekonomi serta mendorong investasi dan ekspor nasional. (*)

Sumber: Kemenkeu

0 Komentar