TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Bukan hanya Sukaresik. Banjir juga seringkali melanda wilayah Desa Mekarsari Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya.
Lahan pertanian warga rusak akibat terendam banjir. Penyebabnya sama. Luapan dari aliran Sungai Citanduy-Cikidang.
Anggota Komisi II Fraksi PPP DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Karom, SPdI, menyoroti hal ini. Menurutnya penanganan sungai sepenuhnya menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Baca Juga:Punya Banyak Aset Tanah di Tasikmalaya, Eks Dirut Pertamina Nicke Widyawati Miliki Total Harta Kekayaan SeginiMau Jemur Baju Takut Hujan? Ini Dia Prediksi Cuaca Kota Tasikmalaya Hari Ini Kamis 13 Maret 2025 Menurut BMKG
Namun respon mereka dalam mencegah banjir akibat luapan sungai selalu lambat. Padahal setiap musim hujan, wilayah Mekarsari juga selalu terendam.
Karom mengaku telah berulang kali melaporkan permasalahan ini kepada BBWS. Baik melalui surat, maupun mendatangi langsung kantor BBWS. Namun belum ada solusi konkret.
“Ini usulan masyarakat ingin ada solusi dan memang dampaknya terhadap kegiatan pertanian masyarakat,” ujarnya kepada Radar, Jumat 14 Maret 2025.
Menurut dia, BBWS sebagai leading sector bertanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy-Cikidang. Sayangnya, ketika masyarakat membutuhkan solusi, respons dari BBWS justru sangat lambat.
“Dulu sempat merespons, hanya saja dari BBWS beralasan anggaran biaya angkut untuk batunya tidak ada. Hari ini, saya kembali menanyakan ke pihak BBWS, malah mereka balik bertanya, bisa tidak rereongan untuk keuangannya,” ucap Karom dengan nada kecewa.
Ia menilai pernyataan BBWS tersebut tidak pantas, mengingat kebutuhan masyarakat ini masuk dalam program prioritas nasional, khususnya terkait ketahanan pangan yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo.
“Ini kebutuhan dasar masyarakat, apalagi masuk ke dalam Asta Cita Pak Presiden tentang ketahanan pangan. Sementara itu, kebutuhan masyarakat yang sangat mendasar justru direspons dengan lambat,” katanya.
Baca Juga:Apa Penyebab Hujan Es di Tasikmalaya?Harga Bitcoin Hari Ini Mulai Naik Lagi, Tren Jangka Panjang atau Rebound Sementara?
Karom mempertanyakan keberadaan serta keberpihakan BBWS dalam menyelesaikan persoalan petani. Seharusnya BBWS bisa menangani masalah itu sesegera mungkin.
“Ini masyarakat kecil, masa bilang harus ada rereongan keuangan? Kan yang mengelola keuangan juga negara. Di mana negara dititipkan keuangan oleh masyarakat melalui retribusi dan pajak. Rakyat hari ini menuntut, malah dibilang seperti itu,” ujarnya.
Ia bahkan mendesak agar BBWS diaudit. “Harus diaudit ini BBWS. Jangan hanya jadi bancakan proyek-proyek gak jelas,” tegasnya.