Rentetan pengumuman tarif yang datang tiba-tiba telah meningkatkan ketidakpastian di kalangan konsumen dan bisnis, yang pada gilirannya dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga dan perusahaan, berdampak negatif pada ekonomi.
Beberapa perusahaan di AS juga melaporkan perubahan dalam perilaku pelanggan mereka.
Delta Air Lines, misalnya, mencatatkan penurunan sebesar 4,9%, setelah mengalami penurunan 7,3% pada hari sebelumnya, akibat permintaan penerbangan yang mulai melemah.
Baca Juga:Media Italia Sebut Thiago Motta Minta Maaf di Ruang Ganti Juventus Atas Kekalahan Kandang Terbesar Sejak 1967Urus Politik Klub, Giorgio Furlani Ingin Ada Direktur Sepak Bola AC Milan Selain Direktur Olahraga
Di sisi lain, perusahaan convenience store Casey’s General Stores melaporkan laba dan pendapatan yang lebih kuat dari yang diperkirakan, berkat penjualan sandwich panas dan bahan bakar yang stabil. Saham perusahaan ini naik 3,5%.
Di pasar saham global, saham-saham di Eropa mengalami kenaikan setelah sesi yang lebih beragam di Asia.
Sementara itu, di pasar obligasi, hasil Treasury AS sedikit meningkat, berusaha memulihkan sebagian kerugian yang disebabkan oleh kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi AS.
Laporan inflasi yang dirilis pada hari Rabu memberikan sedikit dorongan di tengah kekhawatiran bahwa tarif Trump bisa mendorong harga lebih tinggi bagi rumah tangga di AS.
Hal ini menjadi perhatian bagi Federal Reserve yang sebelumnya memangkas suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, namun kini khawatir tentang inflasi yang masih tinggi.
Tingkat ketidakpastian semakin meningkat tentang kemungkinan terburuk bagi ekonomi AS dan Federal Reserve, yaitu ketika pertumbuhan ekonomi terhambat namun inflasi tetap tinggi.
Dalam kondisi seperti ini, suku bunga yang lebih rendah justru bisa memperburuk inflasi, dan Federal Reserve tidak memiliki alat yang efektif untuk menangani situasi ini. (Sandy AW)