RADARTASIK.ID– Bulan Ramadan identik dengan berbagai hidangan takjil bercitarasa manis yang menggugah selera.
Salah satu sajian khas yang patut dicoba adalah Pisang Epe, camilan tradisional dari Makassar yang memiliki rasa manis legit dengan tekstur unik.
Hidangan ini terbuat dari pisang kepok yang dibakar dan kemudian ditekan hingga pipih sebelum disiram dengan saus gula merah yang harum dan lezat.
Resep Pisang Epe Khas Makassar
Bahan-Bahan yang Dibutuhkan:
Bahan Utama:
• 1 sisir pisang kepok yang telah matang, dikupas
Bahan Saus:
• 250 gram gula merah, disisir halus
• 100 mililiter air
• 5 mata durian matang, buang bijinya
• ¼ sendok teh garam
• 1 lembar daun pandan
Cara Membuat Pisang Epe:
Baca Juga:Resep Ayam Goreng Saus Tiram ala Chef Rudy Choirudin, Menu Sahur dan Buka Puasa Ramadan, Rasa AutentikJangan Hanya Medapat Lapar dan Dahaga, Ternyata Ini 5 Perkara yang Menggugurkan Pahala Shaum Ramadan
1. Panggang pisang di atas bara api sambil dibolak-balik hingga matang merata dan mengeluarkan aroma harum.
2. Tekan pisang yang sudah dipanggang hingga sedikit pipih agar teksturnya lebih lembut saat dikonsumsi.
3. Siapkan saus dengan cara merebus gula merah bersama air dan daun pandan hingga mendidih.
4. Tambahkan garam serta durian ke dalam rebusan gula merah, lalu lanjutkan memasak hingga saus mengental dan beraroma harum.
5. Susun pisang yang telah dipanggang di atas piring, kemudian siram dengan saus gula merah durian sebelum disajikan.
Tips Penyajian:
Untuk sensasi yang lebih nikmat, Pisang Epe dapat dinikmati dalam keadaan hangat.
Jika ingin variasi rasa, bisa menambahkan taburan keju atau kacang tanah cincang sebagai topping tambahan.
Baca Juga:Resep Cendol Kanji Khas Garut, Takjil Manis dan Segar untuk RamadanResep Gehu Pedas Jeletot ala Chef Devina Hermawan, Camilan Gurih untuk Menu Buka Puasa Ramadan
Dengan kombinasi rasa manis dari saus gula merah serta aroma khas durian, Pisang Epe menjadi pilihan takjil yang sempurna untuk berbuka puasa. Selamat mencoba!***
Sumber: Buku Kumpulan Resep Masakan Tradisional dari Sabang Sampai Meraukekarya Badiatul Muchlisin Asti dan Laela Nursysyafa’ah