Edukasi dan Kamera CCTV, Butuh Sejuta Tenaga dan Mata Untuk Hadapi Fenomena Geng Motor di Kota Tasikmalaya

Rekaman Kamera CCTV, geng motor, larangan siswa bawa sepeda motor,
Ilustrasi geng motor
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Untuk menghadapi fenomena geng motor di Kota Tasikmalaya, sosialisasi dan edukasi sangat dibutuhkan. Namun perlu didukung juga dengan PJU dan juga kamera CCTV guna mempersempit ruang gerak.

Dari beberapa pengungkapan kasus geng motor dan kejahatan di Kota Tasikmalaya, polisi mendapat petunjuk dari adanya rekaman CCTV. Hal ini menunjukan bahwa teknologi menjadi salah satu penunjang penanganan fenomena geng motor.

Wakil Ketua KNPI Kota Tasikmalaya Myftah Faried mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi diperlukan dalam penanganan geng motor. Pemasangan CCTV secara massif menurutnya akan mempersempit ruang gerak para pelaku. “Karena kalau hanya mengandalkan patroli, tentu kurang efektif karena masih bisa kucing-kucingan,” ungkapnya kepada Radar, Rabu (26/2/2025).

Baca Juga:Hilal Tidak Terlihat di Pantai Sindangkerta Tasikmalaya, 1 Ramadan Ditentukan Hasil Sidang IsbatTerkena Efisiensi Anggaran, BNN Kota Tasikmalaya Tetap Layani Rehabilitasi Narkoba Secara Gratis

Dengan pemasangan CCTV yang didukung PJU yang massif, akan menjadi salah satu upaya pencegahan juga. Karena secara psikologis, ketika merasa terawasi para pelaku akan berpikir ulang untuk melakukan aksi kejahatan. “Maka dari itu, pemasangannya betul-betul harus di lokasi yang tepat,” terangnya.

Banyaknya kamera CCTV juga menurutnya akan memudahkan aparat kepolisian ketika ada kasus kejahatan jalanan. Sehingga peluang kasus terungkap bisa lebih cepat dengan petunjuk rekaman CCTV. “Jadi di samping mencegah, juga membantu pengungkapan ketika ada kasus,” tuturnya.

Selama ini sebagian orang tua banyak yang abai dengan memfasilitasi anaknya dengan sepeda motor dan membiarkan mereka keluyuran. Seharusnya, mereka pun akan lebih waspada karena khawatir anak-anak mereka berulah dan ditangkap. “Selama ini kan argumen dari orang tua itu biasanya tidak mengetahui aktivitas mereka di luar,” katanya.

Sekretaris KNPI Kota Tasikmalaya Arief Abdul Rohman menambahkan bahwa disamping PJU dan CCTV sebagai penunjang, edukasi kepada masyarakat juga tidak kalah penting. Pemerintah bisa memberdayakan organisasi-organisasi mitra di masing-masing kelurahan. “Termasuk pemberdayaan Ketua RT dan RW,” ucapnya.

Pasalnya, organisasi di tingkat bawah bisa lebih memonitor siapa saja remaja yang berpotensi masuk dalam geng motor. Termasuk anak-anak di bawah umur yang difasilitasi kendaraan oleh orang tuanya. “Jadi ada penguatan edukasi untuk mencegah remaja-remaja supaya terhindar dari pergaulan geng motor,” katanya.

0 Komentar