Ia mengingatkan bahwa perang sarung berpotensi mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat.
Dampaknya, menurut Yayan, dapat memicu pertikaian antar kelompok remaja, yang pada akhirnya dapat membahayakan baik diri mereka sendiri maupun orang lain.
Untuk itu, Yayan menyarankan agar orang tua lebih proaktif dalam membimbing anak-anak mereka untuk terlibat dalam kegiatan positif, terutama selama bulan Ramadan.
Baca Juga:Tak Dihiraukan, Warga Arcamanik Bandung Tolak Alih Fungsi Gedung Serbaguna Jadi Tempat PeribadatanHedge Fund Tinggalkan Saham AS, Fokus ke Asia, Apa Dampaknya bagi Pasar?
Kegiatan seperti pesantren kilat bisa menjadi alternatif yang lebih bermanfaat dan dapat menumbuhkan nilai-nilai agama yang baik.
Selain itu, orang tua juga diimbau untuk memantau aktivitas anak di media sosial untuk mengetahui apakah mereka terlibat dalam perencanaan perang sarung atau tawuran lainnya. (Radika Robi Ramdani)