TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Masalah distribusi pupuk di Kabupaten Tasikmalaya, khususnya di wilayah Kecamatan Ciawi, telah menarik perhatian banyak pihak.
Beberapa distributor pupuk, seperti CV MMS dan CV GBS, mendapatkan kritik tajam terkait kinerja mereka yang dinilai tidak profesional dalam pengelolaan distribusi pupuk kepada Kios Pupuk Lengkap (KPL) di Kecamatan Ciawi.
Keluhan yang disampaikan oleh para pemilik KPL meliputi keterlambatan pengiriman, ketidaksesuaian jumlah pupuk yang diterima, hingga masalah administrasi yang tidak transparan.
Baca Juga:WASPADA!! Modus Baru, Pencuri Mengaku Guru Masuk ke SD di Kabupaten Tasikmalaya Gasak Perhiasan SiswaObjek Wisata Galunggung Jadi Penyumbang PAD Terbesar di Kabupaten Tasikmalaya dari Sektor Pariwisata
Menanggapi keluhan-keluhan tersebut, perwakilan distributor pupuk dari CV GBS dan CV MMS pun memberikan penjelasan.
Luki Fahmi, pengelola administrasi distributor dari CV GBS, menjelaskan, nota transaksi tetap disediakan oleh distributor dan diberikan kepada kios, namun masalah timbul ketika kios tidak menyimpan nota tersebut dengan baik.
Luki mengungkapkan bahwa dalam beberapa kasus, ketika dilakukan pemeriksaan dokumen, pihak kios sering kali tidak dapat menunjukkan nota yang dimaksud.
Hal ini memicu inisiatif dari pihak distributor untuk menyimpan nota tersebut di tempat mereka sendiri, guna memastikan keberadaannya saat diperlukan oleh tim pemeriksa.
”Ketika nota sudah diberikan ke kios, ternyata kios tidak menyimpan dengan apik,” ujarnya, Jumat, 14 Februari 2025.
Penyimpanan nota oleh distributor bertujuan untuk memastikan kelancaran pemeriksaan yang dilakukan oleh berbagai instansi seperti dinas terkait, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), provinsi, dan lainnya.
Luki menjelaskan bahwa dalam beberapa kasus, kios mengklaim bahwa nota mereka hilang, basah, atau bahkan rusak.
Baca Juga:Hasil Efisiensi Anggaran Kabupaten Tasikmalaya Baru Rp 28 MiliarKios Pupuk Lengkap di Kabupaten Tasikmalaya Ungkap Skandal Distributor Pupuk, Diduga Memanipulasi Data
Pernah kejadian ada bahasa dari kios, notanya dimakan tikus, notanya basah dan alasan lainnya.
Lebih lanjut, Luki menjelaskan bahwa kebijakan untuk menyimpan nota di distributor diambil sebagai upaya agar tidak ada temuan dalam pemeriksaan.
Tanpa adanya nota, proses pemeriksaan dapat menjadi masalah besar, tidak hanya bagi distributor tetapi juga bagi Kios Pupuk Lengkap.
Oleh karena itu, distributor berinisiatif menyimpan nota yang diperlukan agar terhindar dari temuan yang dapat berpotensi merugikan.
Terkait distribusi pupuk, Luki menyampaikan bahwa saat ini CV GBS tidak lagi mendistribusikan pupuk ke wilayah Tasikmalaya Utara mulai tahun 2025.