Jasad Lansia Ditemukan Mengambang di Saluran Irigasi di Singaparna Tasikmalaya, Ini Penuturan Polisi

jasad lansia ditemukan
Warga di Kampung Cijeruk, Desa Cintaraja, Kecamatan Singaparna, menemukan mayat perempuan mengambang di atas Saluran Irigasi Cikunten II, Minggu, 2 Februari 2025. (Tangkapan Layar Facebook Sumail Yuki Ogami)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebuah penemuan mayat menggegerkan warga Kampung Cijeruk, Desa Cintaraja, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, pada Minggu pagi, 2 Februari 2025.

Mayat seorang wanita ditemukan mengambang di Saluran Irigasi Cikunten II, tepatnya di area yang sering dilalui warga.

Identitas korban diketahui bernama Odah, seorang perempuan berusia 75 tahun, yang berasal dari Kampung Cilendek, Desa Sukaasih, Kecamatan Singaparna.

Baca Juga:Dag-Dig-Dug… Hasil Pilkada Tasikmalaya 2024, Keputusan Sela MK Jadi Kunci!Usaha Ternak Ayam Petelur Jadi Pendorong Warga Desa Gunajaya Tasikmalaya Keluar dari Garis Kemiskinan

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta, menjelaskan bahwa jasad lansia ditemukan sekitar pukul 10.00 pagi. Perempuan tersebut mengenakan kebaya putih bermotif bunga.

Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh seorang saksi, Hendra Sugiar, yang sedang melintas di sepanjang Saluran Irigasi Cikunten II menggunakan sepeda motor.

Ketika Hendra melihat tubuh perempuan terbawa arus air, ia segera mengamankan jasad tersebut ke pinggir saluran irigasi dengan bantuan warga setempat.

Setelah diperiksa, tidak ditemukan luka atau tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, yang diperkirakan terpleset dan jatuh ke dalam irigasi.

Menurut keterangan keluarga, Odah diketahui sempat diberi sarapan oleh Dede Sariah, anggota keluarga yang tinggal bersamanya, pada pukul 08.00 pagi. Namun, setelah sarapan, korban diduga meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan keluarga.

”Korban tinggal di rumah Uci Sanusi yang merupakan anak korban dan menantu dari Dede Sariah. Korban diperkirakan berusia lanjut kurang lebih 75 tahun dan sudah mengalami pikun atau pelupa,” ungkap Ridwan.

Saksi-saksi menyebutkan bahwa korban sering berjemur di depan rumahnya dan keliling di sekitar lingkungan rumah. Jarak antara rumah korban dan saluran irigasi diperkirakan sekitar 15 meter.

Baca Juga:Pelaksanaan Jobfit Eselon II di Lingkungan Pemkot Tasikmalaya MenggantungTelkom dan DPMD Kabupaten Tasikmalaya Inisiasi Program Desa Kompetitif 2025

Pihak keluarga, setelah menerima penjelasan dari pihak berwenang, telah menyatakan bahwa mereka tidak ingin dilakukan autopsi pada jenazah, mereka menganggap kejadian tersebut sebagai takdir yang tidak bisa dihindari.

Evakuasi jenazah yang sempat menarik perhatian warga ini berlangsung lancar, dengan banyak orang yang berkumpul di lokasi untuk melihat proses penarikan tubuh korban.

Dengan penjelasan dari pihak kepolisian, kasus ini akhirnya dianggap sebagai kecelakaan yang terjadi akibat kelalaian korban. (Diki Setiawan)

0 Komentar