Waspada Rip Current: Bahaya yang Mengancam di Pesisir Pantai, Banyak Korban Tenggelam Terbawa Arus

pemasangan cctv di pantai pangandaran
Terlihat kendaraan roda empat terparkir di Pantai Barat Pangandaran, Rabu, 7 Agustus 2024. (Deni Nurdiansah/Radartasik.id)
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Rip current, atau arus balik, adalah salah satu fenomena alam yang sering terjadi di pesisir pantai dan dapat sangat membahayakan bagi para pengunjung yang tidak memahami cara menghadapinya.

Rip current adalah arus laut yang kuat dan sempit yang bergerak ke arah laut terbuka, berlawanan dengan ombak yang datang ke pantai.

Biasanya, arus ini terbentuk di sekitar terumbu karang, lubang di dasar laut, atau di tempat ombak pecah dengan kekuatan yang tidak merata.

Apa itu Rip Current?

Baca Juga:Prediksi Parma vs Lecce di Liga Italia: Laga Menghindari Zona DegradasiPrediksi Leganés vs Rayo Vallecano di Liga Spanyol: Lanjutkan Rekor Tak Terkalahkan 

Rip current adalah aliran air laut yang cukup kuat yang bergerak cepat dari pantai ke laut. Meskipun arus ini tidak begitu besar dan dapat terlihat kecil di permukaan air, kekuatan arus ini sangat berbahaya karena dapat menarik perenang ke tengah laut dengan kecepatan yang tinggi.

Banyak korban tenggelam terjadi karena perenang terjebak dalam rip current tanpa menyadari betapa kuatnya arus tersebut.

Bagaimana Rip Current Terbentuk?

Rip current biasanya terbentuk ketika gelombang besar menghantam pantai dan air yang tidak dapat kembali ke laut disalurkan melalui celah-celah atau terumbu karang. Arus ini berfungsi untuk mengalirkan air yang tertahan ke laut, namun dengan kecepatan yang cukup tinggi.

Walaupun ini adalah proses alami yang terjadi di banyak pantai, rip current seringkali menjadi tak terlihat oleh pengunjung, yang tidak mengetahui bahaya yang mengintai.

Tanda-Tanda Rip Current

Ada beberapa tanda yang dapat membantu pengunjung pantai mengenali adanya rip current.

1. Perbedaan Warna Laut: Biasanya, area di mana rip current terbentuk akan tampak lebih gelap karena kedalaman air yang lebih dalam. Sedangkan, area yang lebih dangkal terlihat lebih terang karena cahaya matahari yang memantul di dasar laut.

2. Gelombang yang Lebih Kecil: Rip current sering kali terbentuk di antara gelombang yang lebih besar dan ombak yang pecah. Di area ini, gelombang cenderung lebih kecil.

Baca Juga:Prediksi Nottingham Forest vs Birghton di Liga Inggris: Tuan Rumah Berusaha Bangkit Setelah Kekalahan TelakChelsea Pinjamkan Striker Muda Deivid Washington ke Klub Brasil, Bergabung Kembali dengan Santos

3. Air yang Bergerak Lebih Cepat: Jika Anda melihat air bergerak lebih cepat menuju laut dan tidak kembali ke pantai dengan kecepatan yang sama seperti air laut biasa, itu bisa menjadi tanda adanya rip current.

0 Komentar