PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Ratusan pelajar dari TK sampai SMA di Kabupaten Pangandaran mengikuti edukasi tentang dirgantara di Bandara Nusawiru, Cijulang.
Kasi Kurikulum Bidang SD di Disdikpora Kabupaten Pangandaran Annisa Suliastini mengatakan, kegiatan belajar langsung ini adalah bagian dari program Kereta Sobat.
Kereta Sobat merupakan akronim dari satuan Kendaraan Rekreatif Edukatif dan Sarana Kolaborasi dari Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga:Perketat Pengawasan, Cegah Kebocoran PAD Pangandaran dari Sektor Perikanan TangkapKapan Cair? Tunjangan Perangkat Desa di Pangandaran Belum Semua Dibayarkan
“Dalam kegiatan tersebut, anak-anak ini ada yang dikenalkan tentang boarding pass, membuat pesawat mainan, dan ada juga dikenalkan tentang kelengkapan awak pesawat,” katanya kepada wartawan, Rabu 23 Oktober 2024.
Kata dia, kegiatan Kereta Sobat tersebut merupakan bentuk hadiah dan apresiasi bagi prestasi pendidikan di Kabupaten Pangandaran.
“BBGP membawa program ini ke Kabupaten Pangandaran, khususnya untuk guru, kepala sekolah, bahkan masyarakat,” kata dia.
Rangkaian kegiatan program ini dilaksanakan di dua tempat, yakni di Bandara Nusawiru dengan jumlah 300 siswa dan di Perpustakaan Kabupaten Pangandaran dengan jumlah 200 siswa.
“Siswa TK dikenalkan pesawat melalui cerita, sedangkan anak jenjang SD dikenalkan boarding pass. Anak-anak belajar jadi penumpang. Kalau anak SMP itu, lebih dikenalkan ke sainsnya,” katanya.
Kemudian, untuk SMA atau SMK lebih dikenalkan tentang karirnya. Di sana dijelaskana apabila di pesawat tidak hanya pilot dan pramugari, tapi ada perlengkapan lainnya.
“Seperti, AirNAV (Navigation) yang mengontrol sinyal, radar dan sebagainya. Kalau di perpustakaan ada layanan nonton film edukatif. Nanti malam, kita juga ada kegiatan nonton bareng,” jelasnya.
Baca Juga:Kebutuhan Mobil Pemadam Kebakaran MendesakPj Bupati Pangandaran Mencium Potensi Pariwisata Selain Pantai
Salah seorang siswa TK, Febian, mengaku sangat senang ikut kegiatan membuat pesawat. “Iya ini (pesawat mainan) bisa dibawa pulang,” katanya. (Deni Nurdiansah)