“Dadaha itu untuk event tingkat kota, regional misalnya. Kalau hiburan begini kan segmentasinya warga kewilayahan. Kita butuh ruang publik untuk rekreasi, bukan padat-padatan seperti pasar malam,” keluh Citra.
Demikian pula dengan warganet yang mengomentari video menumpuknya tenda-tenda untuk pasar malam di Lapang Dadaha.
Banyak yang tidk setuju dan menyayangkan lapangan yang belum lama ditata harus dipakai pasar malam.
Baca Juga:Lembaga Survei Berperan Edukasi, Bukan Menggiring Industri Politik di Kota Tasikmalaya!Pengungkapan TPPU Narkoba Rp 2,1 Triliun: Bandar Kendalikan Jaringan dari Balik Jeruji, Polri Sita Aset Mewah
“Sungguh tidak estetik. Sudah diperbaiki sedemikian rupa masa sekarang mau dikotori dipake pasar malam,” tulis akun nexxxdi TikTok Radartasik.id.
“kamari teh teu kudu dibangun atuh, geus we jadi lapang biasa. Lebar biaya, mending pake ngomean jalan jiga cikurubuk,” tulis akun ipxxx
“Jadi kumuh nnt nya gak bagus lg mnding di pindahkan aja udah kumuh ntar kotor banyak sampah,” tulis akun Dinxxx.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya, Deddy Mulyana, menyatakan bahwa polemik pasar malam sebenarnya sudah diselesaikan.
“Sudah clear, itu solusinya. Sudah aman, tak ada persoalan. Intinya kita tidak melarang berkegiatan, hanya ada batasan,” jelas Deddy.
Ia menambahkan bahwa penyelenggara pasar malam hanya mendapatkan rekomendasi dari UPTD Pengelolaan Dadaha, bukan izin resmi. “Penyelenggara tidak koordinasi kembali ke Pemkot, jadi belum utuh. Mekanismenya kan dirapatkan dulu seharusnya,” tambahnya.
Deddy juga menjelaskan bahwa keputusan memindahkan lokasi ke lapangan softball sudah melalui evaluasi.
Baca Juga:Jurnalis Radar Tasikmalaya Beri Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar pada Kegiatan Pers Mahasiswa UnsilCBR Series Melaju Kencang: Astra Honda Racing Team Dominasi Podium ARRC Sepang 2024
“Dari pihak cabor pun sudah berkenan area berlatihnya dipakai sementara waktu ini. Hanya pemindahan lokasi, tidak memakai alun-alun karena riskan,” pungkas dia. (Firgiawan)