GARUT, RADARTASIK.ID – Hari bebas kendaraan atau car free day kembali hadir di Kabupaten Garut, tepatnya di Jalan Ahmad Yani, mulai dari perempatan Rumah Tahanan (Rutan) sampai dengan lampu merah Asia.
Jalan Ahmad Yani sendiri kini terlihat makin bersih dan menarik. Sebab terdapat berbagai ornamen, seperti payung geulis dan bola-bola berwarna merah putih sebagai tanda menyambut Hari Kemerdekaan Negara Republik Indonesia.
Sejak pukul 06.00 WIB, Minggu, 11 Agustus 2024, masyarakat sudah tampak memenuhi kawasan Jalan Ahmad Yani. Mereka menggunakan pakaian olahraga. Terlebih pada opening Car Free Day Jalan Ahmad Yani ada senam bersama.
Baca Juga:Besok, CFD Jalan Ahmad Yani Garut Kembali Digelar, Pedagang Dilarang BerjualanInilah Penyebab Kecelakaan Truk dan Bus di Limbangan-Malangbong Kabupaten Garut
Penjabat Bupati (Pj) Bupati Garut Barnas Adjidin mengatakan, masyarakat antusias dengan kembali hadirnya car free day. Terlihat masyarakat berbondong-bondong mendatangi Jalan Ahmad Yani.
Pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kegiatan CFD untuk kedepannya. ”Jadi nanti saya akan evaluasi dulu, apakah nanti seminggu sekali, satu bulan dua kali, atau satu bulan sekali,” ucap Pj Bupati Garut, Minggu.
Salah seorang warga Annisa Akhyarul Qolbyah mengaku senang karena setelah sekian lama tidak ada CFD di Garut kini hadir kembali. ”Karena kan udah lama gak ada, semenjak covid tuh. Jadi seneng hari ini (kemarin) ada lagi,” katanya.
Dia menyebut CFD kali ini berbeda dari tahun-tahun. Sebelumnya CFD diisi pedagang-pedagang yang berjualan sehingga dia menilai kesannya kumuh.
Namun dia melihat hari ini CFD benar-benar untuk masyarakat menikmati hari liburnya dengan berjalan kaki di Jalan Ahmad Yani.
”Bedanya sekarang gak ada pedagang dan hanya ada pelayanan publik yang disediakan dinas-dinas,” katanya.
Hal serupa dikatakan Arya Putrawan. Dia menyebut CFD kali ini memperlihatkan suasana baru.
Baca Juga:Tak Kapok, Satpol PP Kabupaten Garut Akan Segel Warung Miras di Jalan Pembangunan Jalan Ahmad Yani Bersih dari PKL, Pemkab Garut Janjikan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima
”Sekarang memang tidak ada pedagang, dan bagusnya banyak pelayanan publik yang disediakan. Itu kan lumayan membantu dan mempermudah masyarakat ya,” katanya. (Agi Sugiana)