Sementara Fraksi Partai Golkar menganggap bahwa salah satu kunci keberhasilan RPJPD adalah kualitas sumber daya manusia serta penyajian data yang akurat terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM), termasuk indikator kesehatan, pendidikan, dan standar hidup.
Ketua Fraksi Partai Golkar, Isep Rislia, menyebutkan bahwa meskipun IPM Kota Tasikmalaya pada tahun 2023 tergolong tinggi, peningkatan tersebut belum cukup menurunkan angka kemiskinan.
Di sisi lain, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai bahwa Ranperda ini memiliki posisi dan urgensi yang sangat penting.
Baca Juga:Pertarungan Generasi, Kamala Harris Tantang Donald Trump, Kampanye Pemilihan Presiden AS Berubah DrastisBarcelona Ingin Boyong 3 Bintang Timnas Spanyol yang Menjuarai Euro 2024
Mereka menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan visi dan misi RPJPD Kota Tasikmalaya 2025-2045.
Ketua Fraksi PKS, Dede SIP, menggarisbawahi pentingnya merumuskan masalah dan isu strategis untuk prioritas pembangunan dalam dua dekade mendatang serta sebagai acuan dalam perencanaan jangka menengah lima tahunan.
PKS juga menyoroti pentingnya mengembangkan visi RPJPD yang religius, maju, sejahtera, dan berkelanjutan, serta memperkaya indikator dan makna religius melalui pembangunan mental dan spiritual.
Fraksi PAN menyetujui pandangan bahwa SDM adalah unsur utama dalam keberhasilan RPJPD serta menekankan perlunya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemerataan pembangunan, pembangunan ekonomi berkelanjutan, dan tata kelola pemerintahan yang baik untuk mendukung Indonesia Emas 2045.
Rapat Paripurna ke-10 pada 3 Juli 2024 memberikan pandangan umum dari setiap fraksi mengenai Ranperda RPJPD Kota Tasikmalaya Tahun 2025-2045, menandai langkah awal dalam proses pembahasan lebih lanjut. (Firgiawan)