Sebab itu pihaknya akan terus memantau PPDB di sekolah negeri.
“Khawatir ada perubahan signifikan dari data siswa baru,” katanya.
Ia pun mengaku kurang berkenan dengan alibi beberapa pihak yang menyatakan siswa dan orang tua bebas memilih dalam hal ini. Sebab menurutnya kssempatan bagi sekolah negeri untuk menerima siswa baru telah selesai.
“Boleh bilang seperti itu (biar siswa dan orang tua memilih, red) ketika sarana prasarana swasta dan negeri seimbang,” tandasnya.
“Kebanyakan masyarakat memilih sarana dan prasarana lengkap. Sedangkan untuk swasta hampir tidak pernah ada bantuan DAK dan lainnya dari provinsi selama beberapa tahun terakhir,” tambahnya.
Baca Juga:Viman Alfarizi dan Politik Sedekah: Gabungkan Kekuatan Kawan, Lawan dan yang Abu-Abu untuk Memenangkan PilkadaRatusan Warga Indihiang Kota Tasikmalaya Dapat Bantuan Minyak Goreng Gratis
Terpisah, Kepala SMA Nusantara Ciamis Yudi Riyadi menyampaikan pada PPDB tahun ini SMA Nusantara baru dapat 39 orang siswa baru.
Ada kekhawatiran target mendapatkan 3 kelas siswa baru tidal tercapai.
Terlebih, sambungnya beberapa sekolah negeri masih membuka pendaftaran yang terdekat zonanya. Seperti SMAN 1 Baregbeg. Akhirnya mereka saling berebut siswa baru.
“Kemaren kita sempat tarik ulur di lapangan sama SMAN 1 Baregbeg, karena sama-sama masih membuka PPDB di luar tahap kedua,” ujarnya. (Fatkhur Rizqi)