Pengetahuan tersebut bisa disebarkan kepada seluruh anggota KUB lewat sinergi dan kolaborasi sehingga bisa menumbuhkan daya saing untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan bisa mendukung pembangunan ekonomi daerah, utamanya pada pemberdayaan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta pembiayaan proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
Selain itu, inisiatif KUB ini juga adalah bagian dari usaha berkelanjutan untuk menguatkan posisi BPD secara grup perbankan dalam industri perbankan nasional.
Dengan total aset seluruh BPD di Tanah Air per September 2023 senilai Rp 945,7 triliun, BPD yang solid bisa menjadi salah satu kekuatan utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, bersanding dengan perbankan besar lainnya.
Baca Juga:Proses Penyertaan Modal Tahap II ke Bank Bengkulu Selesai, bank bjb Jadi Pemegang SahamPT Daya Adicipta Motora Selenggarakan Honda Bikers Adventure Camp 2024 Bersama Komunitas di Subang
Pada kesempatan tersebut, Bank Jatim juga membubuhkan tanda tangan nota kesepahaman dalam kerangka KUB dengan Bank Lampung.
Menurut Yuddy Renaldi, kolaborasi merupakan hal paling penting yang mesti dilaksanakan BPD dalam menjalankan inovasi dan transformasi supaya dapat bersaing di industri perbankan.
bank bjb yang sudah sarat pengalaman dalam melaksanakan beragam langkah strategis serta menjadi pionir beragam aksi korporasi BPD, bisa berbagi pengalaman tersebut kepada sesama BPD untuk tumbuh kembang dan besar bersama.
Yuddy Renaldi menerangkan, bank bjb senantiasa siap bersinergi dan berkolaborasi meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan pemerintah daerah dengan semangat saling menciptakan nilai tambah untuk kedua belah pihak.
Yuddy Renaldi mencontohkan, pada proses menuju KUB dengan Bank Sultra, telah dilaksanakan beragam kerja sama bisnis yang menguntungkan kedua belah pihak.
Itu antara lain, bank bjb menjadi Bank Sponsor untuk menjalankan pengelolaan likuiditas Bank Sultra dalam rangka penyelenggaraan transaksi BI-Fast.
Selain BI Fast, beragam sinergi dan inisiasi kerja sama lainnya telah bisa diawali dan dikembangkan segera tanpa menunggu KUB efektif terlebih dahulu sehingga dampak positif sinergi bisa dirasakan segera dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.