TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Curug Badak Batu Hanoman merupakan wisata alam yang menyajikan pesona air terjun di tengah hutan pinus yang sejuk dan menenangkan, jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Akses jalan menuju kawasan wisata Curug Badak Batu Hanoman dalam kondisi baik dan mudah dijangkau oleh wisatawan karena lokasinya yang tak jauh dari pusat Kota Tasikmalaya, tepatnya berada di Kampung Sukamulya Desa Sukasetia Kecamatan Cisayong.
Wisata alam Curug Badak Batu Hanoman merupakan hasil kerja sama antara Perhutani dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) serta Bumdes Sukasetia.
Baca Juga:Sepi, Terminal Rajapolah di Kabupaten Tasikmalaya Jadi Tempat Parkir Kendaraan PribadiPKL di Kabupaten Tasikmalaya Akan Dijadikan Objek Wisata
Pada awalnya pengelola tidak menetapkan besaran tarif untuk setiap pengunjung yang datang ke Curug Badak Batu Hanoman. Mereka hanya perlu membayar tiket seikhlasnya.
Baru setelah diresmikan pada tahun 2016, pengelola mulai mematok harga tiket per lembarnya.
“Awal mula tiket Rp 5000 per orang. Terus naik ke Rp 7000. Sekarang naik ke Rp 10.000 per orang,” kata Ade Gunawan, pengelola wisata alam Curug Badak Batu Hanoman.
Adapun tarif parkirnya Rp 2000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 5000 untuk kendaraan roda empat.
Ade mengungkapkan pada awalnya nama objek wisata tersebut adalah Curug Badag yang memiliki arti air terjun yang besar.
Namun, ada pengunjung yang tidak diketahui dari daerah mana menyebutnya sebagai Curug Badak. Hingga pada akhirnya tempat wisata tersebut dikenal sebagai Curug Badak.
Selain itu, ada versi lain yang diungkap Ade mengenai asal usul nama Curug Badak.
Baca Juga:Sentra Kerajinan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya Sepi, Pengusaha Mulai Banting Setir Jualan OnlineRelokasi Pasar Singaparna Tasikmalaya Masih Abu-Abu
“Ada juga selentingan-selentingan dari orang dahulu katanya ada juga di sini sempet banyak badak dahulunya. Tapi sepengetahuan saya Curug Badag,” ungkapnya.
Selain air terjun, di tempat ini juga terdapat batu alam yang berbentuk seperti hanoman, tokoh pewayangan dalam kisah Ramayana yang legendaris.
“Kalau batu hanoman itu asli batu alami berbentuk hanoman. Awal mula sih gak ketemu. Baru pas masyarakat buka saja baru ketemu batu hanoman. Dinamailah batu hanoman karena ada batu berbentuk hanoman,” ucap Ade menerangkan.