TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Minat baca buku warga Kota Tasikmalaya, tergolong masih rendah. Minimnya jenis bacaan yang menarik dan fasilitas yang belum terstandar membuat minat baca belum optimal.
Masalah literasi di Kota Tasikmalaya bukan semata-mata rendahnya minat baca. Akses warga membaca buku juga terbatas. Masih banyak desa yang belum mempunyai perpustakaan.
Selain itu, buku-buku di perpustakaan tidak juga sesuai dengan minat pemustaka sehingga berpotensi diabaikan.
Baca Juga:Update Link Pendaftaran Bintang Pelajar 2024 Radar Tasikmalaya GroupDi Garut Ada “Zoro” Berjubah Hijau, Keliling Naik Kuda Bagi-Bagi Stiker dan Gantungan Kunci
Video 3 Menit 48 Detik Membawa Bode Riswandi ke Final Lomba Baca Puisi Paman Birin
Diantaranya ada di 10 kecamatan, 26 kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD), 22 Puskesmas, 3 di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), 18 Perguruan Tinggi Swasta (PTS), 194 di Sekolah Dasar hingva SLTA.
Dalam setahun terakhir, dari total jumlah warga Kota Tasikmalaya yakni 575 ribu. Hanya 20.125 yang pernah berkunjung ke perpustakaan daerah.
Selain pengunjung individu, pihak Perpusda mengaku warga luar Kota Tasikmalaya yang mengerjakan penelitian seperti skripsi lebih sering datang.
SDN Panyingkiran Tasikmalaya Apresiasi Siswa yang Banyak Baca Jadi Agen Literasi
“Gedung ini sudah lama sebelumnya dipakai Disporabudpar, kami pindah ke sini sejak 2021. Setelah covid kami menempati ini, sebelumnya juga dipakain dulu sebagai secretariat Satgas Covid-19,” ujar Teguh.
Sejak pindah beberapa fasilitas sedikit ditingkatkan, seperti akses wifi gratis, komputer bebas akses, hingga ruang khusus pertemuan. Kendati demikian, luas yang pas-pas an itu tidak bisa banyak menampung pengunjung.
Baca Juga:8 Calon Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis Lolos Seleksi AdministrasiGelar Senam Gemoy, Golkar Kota Tasikmalaya Siap All-out Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran dan Tambah Kursi Legislatif
“Ketika pindah ke sini sebenarnya, jumlah pengunjung meningkat. Di sana (komplek perkantoran), orang canggung datang ke sana. Kalua di sin ikan strategis, dekat masjid Agung juga,” lanjutnya.
Kendati demikian, kenaikan itu tak otomatis jadi presentasi tingkat literasi warga Kota Tasikmalaya. Pasalnya, gedung yang hanya mengandalkan 2 ruang untuk fasilitas orang dewasa, dan 1 ruang yang menyatu dengan admin untuk anak-anak.