JAKARTA, RADARTASIK.ID – Budayawan Tasikmalaya Bode Riswandi harus puas membawa pulang trofi Finalis Terbaik 3 di ajang Lomba Baca Puisi tingkat Nasional Piala HB Jassin 2023. Sebulan lalu, Ketua Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya (DKKT) ini mengirim video membaca puisi. Bersaing dengan 300 peserta lain se-Indonesia.
“Kemudian dari 300 itu dinilai 5 juri, dan alhamdulillah saya lolos untuk tampil bersama 9 finalis lainnya di taman ismail Marzuki Jakarta, Selasa 31 Oktober,” ujarnya kepada Radar, Rabu (1/11/2023).
Sampai babak penyisihan, ia masih merasa lega. Lantaran puisi Wajah Kita karya Hamid Jabbar yang ia bacakan, berhasil membius dewan juri. Angan-angan juara pertama pun terbersit di benak Bode. “Sampai babak penyisihan itu, 5 juri mengatakan nilai saya paling tinggi dibanding finalis lainnya,” kata dia menceritakan.
Baca Juga:Retribusi RPH dan DLH Kalah Oleh Swasta, Badan Anggaran DPRD Kota Tasikmalaya Minta Pemkot Serius Kerja Terheran-HeranCacar Monyet Bikin Waswas, Warga Kota Tasikmalaya Diminta Waspada
Namun, disayangkan ‘angin’ Panggung Teater Besar Taman Ismail Marzuki sedang tidak berpihak pada Dosen Unsil Tasikmalaya itu. Bode sadar betul kesalahan fatal yang melongsorkan penilaian juri, dilalah ia lakukan. Ketertiban membaca teks puisi.
“Saya melakukan kesalahan fatal di bait akhir. Menambah kata ‘lagi’, sementara di teks puisinya ga ada. Sadar betul, saya tak kontrol mungkin sangking ekspresif,” selorohnya.
Buah penampilan tersebut, pesaing terdekatnya yang berasal dari Bekasi, melesat dan menjadi juara pertama. Bode pun harus pulang membawa trofi, Finalis Terbaik III.
“Memang tidak puas. Tapi yang saya lakukan memang fatal, tatkala saya jadi juri pun, ketertiban dalam pembacaan teks secara utuh merupakan hal prinsip. Jadi memang, konsentrasi, kondisi fisik, mesti terjaga dengan baik apalagi di final perlombaan atmosfer Teater Marjuki begitu berbeda,” ungkapnya.
Tak cukup dengan kondisi tersebut, Bode bertekad di Tahun 2024 nanti piala Juara I ajang tersebut menjadi targetnya. Menambah deret prestasi bagi dunia kesenian dan kebudayaan daerah.
“Tahun depan kita bawa pulang piala Juara ke Tasikmalaya,” tekadnya. (*)