CIAWI, RADSIK – Dalam rangka menanamkan kecintaan pada kekayaan budaya Indonesia sejak dini, ketua penyelengara budayawan Kabupaten Tasikmalaya Fitria Adia Silvana yang didukung oleh Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek menyelenggarakan kegiatan fashion show dengan mengusung batik sukapura yang bertempat di Rumah Makan Panghegar Jalan Baru Cisinga Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (10/9/2022).
Aan Supriatna Ketua DPKKT mengungkapkan kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 150 peserta dari tingkat PAUD, KOBER, TK, untuk mengenalkan bahwa di Kabupaten Tasikmalaya ada batik Sukapura yang sudah mulai tidak dikenal dan jarang yang menggunakan serta jarang yang membuatnya.
“Makanya kami dari para pemaju kebudayaan, khususnya yang ada di perkumpulan pemajuan kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya selalu menggemborkan, meningkatkan bagaimana kreatifitas anak mulai anak usia dini mengetahui budayanya itu sendiri,” ujarnya.
Baca Juga:Rumah Zakat Konsisten Cegah StuntingUnsil Bantu Kemandirian Ekonomi
Ke depannya, ujar Aan, anak-anak mulai mengetahui seperti yang mereka tampilkan saat fashion show menggunakan pakaian batik, tradisional.
Di hari pahlawan ini, harus menghargai jasa para pahlawan yang khusunya di bidang batik waktu itu memperkenalkan batik, dan pada waktu itu membuat batik.
Yang saya tahu pahlawan batik itu sendrii bisa mengangkat nama daerah, mengangkat kreatifitas daerahnya sendiri. Saat ini dikenalkan batik Sukapura khas Kabupaten Tasikmalaya.
Salah satu kegiatan yang akan digarap oleh DPKKT atau planing ke depannya, ada beberapa komunitas yang ditunjuk untuk pemutaran film-film kebudayaan, mulai dari tingkat PAUD, SD dan tingkat Sekolah Menengah.
Bahwa di Kabupaten Tasikmalaya itu banyak kebudayannya, kearifan lokalnya, banyak makanan khasnya yang harus dipertahankan terus.
“Saat ini, pelaksanaan baru dilaksanakan di Kecamatan Ciawi. Antusiasnya cukup tinggi. Harapannya dengan menjadi tolak ukur di kecamatan ciawi ini, Kecamatan lainnya pun diharapkan bisa ikut serta meningkatkan dan memajukan batik sukapura ini,” ucapnya.
Kegiatan inti ini, selain ada fashion show tingkat anak PAUD, TK, Kober, juga diisi dengan kesenian-kesenian tradisional, kawih-kawih tradisional. “Mudah-mudahan anak-anak mulai memgetahui sekaligus mendengar bahwa di kita ada kesenian tradisional juga,” kata dia.
Baca Juga:2024, Jalan Kemenangan Kader IPNUManulife dan Bank DBS Hadirkan MiTRUST untuk Rencanakan Masa Depan dengan Keyakinan
Salah satu Juri Ida Widiawati, mengungkapkan pada kegiatan tersebut terdapat beberapa penilaian, diantaranya keserasian, keselarasan, kreatifitas desain motif batik, keharmonisan warna, ekspresi mimik dan gestur kelincahan dan lainnya.