Kemarau, Warga di Salah Satu Wilayah Kabupaten Pangandaran Ini Mengalami Kesulitan Air Bersih

Kesulitan Air Bersih
Sawah milik warga di Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran kering karena kurangnya pasokan air. (Deni Nurdiansah/Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Dampak kemarau mulai dirasakan di Kabupaten Pangandaran. BPBD Kabupaten Pangandaran bahkan sudah mengirim air ke daerah yang mulai kesulitan air bersih.

Daerah yang sudah mengalami kesulitan air adalah Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran. Bahkan sudah empat hari BPBD Kabupaten Pangandaran menyuplai air bersih ke desa tersebut.

“Setiap hari satu tangki,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pangandaran Untung Saeful Rokhman, Senin 7 Agustus 2023.

Baca Juga:Tiga Kepala SKPD Kabupaten Pangandaran Kosong, Ada 15 Peserta Ikut Open BidingPD Muhammadiyah Kota Banjar Mengajak Kader Cerdas Menyikapi Dinamika Politik Jelang Pemilu 2024

Namun ia menyebutkan, kesulitan air belum mengarah ke kekeringan. “Tapi memang warga di sana mulai kesulitan air bersih. Mungkin karena sumurnya dalam, debit air berkurang,” ucapnya.

BPBD Kabupaten Pangandaran: Lapor Jika Kesulitan Air Bersih

Pihaknya belum menghitung jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak kemarau di Kabupaten Pangandaran. “Namun kami salurkan ke masjid,” jelasnya.

Ia mengimbau masyarakat agar segera melapor jika mengalami kesulitan air bersih. “Jika sudah kesulitan air langsung dilaporkan. Kami siap salurkan air bersih,” ucapnya.

Sejauh ini, baru Desa Margacinta yang dilaporkan terdampak kemarau. “Belum ada penetapan status siaga darurat,” terangnya. Ia mengatakan permintaan di Desa Margacinta adalah Dusun Karangkamal dan Dusun Cikadu.

Warga Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran Ika (34) mengatakan, sumur bor miliknya kini sudah tidak ada air. “Sulit, saya harus meminta ke tetangga, yang nyedot air dari sungai,” ucapnya.

Sebelumnya, petani di Kecamatan Parigi Nurjaman (50) mengaku mengairi sawah sudah susah. “Biasanya kalau sawah kekurangan air kita nyedot pakai mesin dari kali (sungai, Red). Sekarang kalinya sudah surut,” katanya.

Saat ini, sawahnya akan memasuki musim panen. Dia berharap bisa panen dengan lancar. Namun, kata dia, untuk memulai tanam kembali akan kecil kemungkinan.

Baca Juga:Bendera Raksasa Akan Membentang di Batu Tumpang Kabupaten Garut, Ini Tujuannya9 Objek Wisata di Kecamatan Cigugur Pangandaran, Dari Mulai Curug Sampai Sungai yang Wajib Anda Coba

Petani lainnya Rusdi (60) nengatakan, jika sudah dekat masa panen kekurangan air bukan suatu masalah. “Tapi kalau baru nanam, air sudah kurang, hasilnya akan jelek, bahkan padinya bisa mati,” katanya.

0 Komentar