Upah Belum Dibayar, Ribuan Buruh PT Teodore Pan Garmindo Demo: Minta Bupati Tasikmalaya Memfasilitasi dan Menjamin Tak Ada PHK Massal

buruh PT Teodore Pan Garmindo demo
Ribuan buruh PT Teodore Pan Garmindo demo meminta upah segera dibayarkan, Senin 16 Oktober 2023. (Foto/Robi)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Upah belum dibayar, ribuan buruh PT Teodore Pan Garmindo demo di Kantor Bupati Tasikmalaya, Senin 16 Oktober 2023.

Selain melakukan orasi, para buruh perushaan garmen berlokasi di Jalan Raya Kampung Cidadap Desa Jatihurip Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya itu juga membawa beragam poster dan spanduk tuntutan.

Mereka menuntut agar pihak perusahaan segera membayar honor mereka dan tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta menuntut kepastian kerja. Berdasarkan informasi dari para buruh, belum cairnya honor para karyawan itu disebabkan adanya konflik perselisihan internal para pimpinan perusahaan.

Baca Juga:Santri Jadi Relawan Anti Narkoba, Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat Gelar Talkshow di Ponpes Sukahideung Kabupaten TasikmalayaPasar Halal Internasional Menggiurkan, Himpunan Mahasiswa Ekonomi Syariah IAILM Suryalaya Kabupaten Tasikmalaya Gelar Seminar Ekosistem Halal

Konflik tersebut tidak hanya berdampak pada kondusivitas suasana kerja dan menimbulkan keresahan di kalangan buruh. Dampak perselisihan internal pimpinan perusahaan PT TPG, yang menjadi korban adalah para ribuan karyawan yang sudah menjalankan pekerjaannya sesuai tupoksi.

Ketua DPC SBSI 92’ Priangan Timur Deni Hendra Komara mengatakan, pihaknya meminta kepada bupati untuk hadir di tengah-tengah karyawan. Namun, katanya sedang dinas luar. Pihaknya menginginkan agar permaslahan ini cepat selesai.

“Kami tidak mau terlibat dengan konflik internal mereka, hanya saja yang kami pikirkan ini adalah nasib para buruh ke depannya bagaimana. Itu yang kami inginkan, kalau konflik biar mereka yang menyelesaikan,” ujarnya terkait buruh PT Teodore Pan Garmindo demo.

Kata dia, jangan sampai permasalahan-permasalahan internal atau perselisihan mereka para pimpinan perusahaan berdampak terhadap pekerja, sehingga buruh yang menjadi korban. “Ini yang harus dihindari,” ucap dia.

Salah pendemo, Ajat Sudrajat menyebugtkan, terdapat konflik internal dalam perusahaan yang berdampak terhadap para buruh. “Keterlambatan pembayaran honor tersebut dialami kurang lebih oleh 1.500 buruh. Diduga keterlambatan ini diakibatkan konflik internal perusahaan,” ucapnya terkait buruh PT Teodore Pan Garmindo demo.

Kata dia, massa buruh menuntut agar perusahaan segera membayar honor yang telat. Mereka meminta agar tidak ada pemutusan hubungan kerja serta mengangkat kembali karyawan yang sudah di PHK. Terakhir, buruh meminta kepastian kerja dari perusahaan.

0 Komentar