Santri Jadi Relawan Anti Narkoba, Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat Gelar Talkshow di Ponpes Sukahideung Kabupaten Tasikmalaya

Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat
Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat menggelar Talkshow Peran Santri dalam Mencegah Peredaran Narkoba, Minggu 15 Oktober 2023. (Foto/Istimewa)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan talkshow tentang Peran Santri dalam rangka mewujudkan Pesantren Bersih Narkoba (Bersinar) di Pondok Pasantren Sukahideng Desa Sukarapih Kecamatan Sukarame KabupatenTasikmalaya, Minggu (15/10/2023).

Pada kegiatan ini juga sekaligus dibentuk Relawan Anti Narkoba di Pesantren Sukahideng dan mendukung Pesantren Sukahideng menjadi Pesantren Bersinar.

Perwakilan dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat Jajang Nurjaman SSos menyampaikan, kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka pencegahan dan pengawasan peredaran narkoba di lingkungan pesantren.

Baca Juga:Pasar Halal Internasional Menggiurkan, Himpunan Mahasiswa Ekonomi Syariah IAILM Suryalaya Kabupaten Tasikmalaya Gelar Seminar Ekosistem HalalSoal Perselingkuhan Oknum ASN Pemkot Banjar, Tokoh Agama Kota Banjar Sebut Akhlak PNS Jadi Sorotan

“Dalam mengatasi permasalahan narkoba, perlu adanya kerja sama dari seluruh pihak. Maka dari itu, salah satu sasarannya adalah santri untuk mewujudkan pondok pesantren yang bersih dari narkoba,” ujarnya.

Jajang menyebutkan, bahwa santri sangat perlu mendapatkan pembekalan, sosialisasi dan edukasi terkait pencegahan penyalahgunnaan bahaya narkoba meski mereka berada di lingkungan pondok pesantren yang dirasa sangat aman dari pengaruh pergaulan lingkungan luar yang tidak baik.

Para santri tidak selamanya ada di pondok, namun pada saatnya mereka akan keluar lingkungan pondok. Baik itu untuk liburan atau bahkan lulus dari pondok pesantren. “Sehingga ketika mereka berada di luar baik berada di lingkungan masyarakat luas mereka sudah memiliki bekal untuk membentengi diri dari bahaya narkoba,” ucapnya.

Menurutnya, masa remaja adalah usia yang rentan dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Sehingga dapat membuat seseorang ingin mencoba berbagai hal. Diharapkan para santri ini akan terhindar dari informasi yang salah dan dipastikan tidak akan ingin mencoba terhadap penyalahgunaan narkoba.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menumbuhkan daya tangkal terhadap penyalahgunaan narkoba kepada calon generasi muda khususnya di lingkungan pesantren.

“Seluruh komponen masyarakat harus turun tangan untuk membantu melawan kejahatan narkoba, hal ini tentunya tidak hanya petugas namun masyarakat, pelajar, bahkan tokoh agama juga dapat terlibat,” ucapnya.

Kepala BNN Kota Tasikmalaya AKBP Hery Sudrajat SH menyebutkan bahwa tidak menutup kemungkinan baik sekolah maupun pondok pesanteren luput dari kejahatan narkoba. “Semuanya sama, baik sekolah umum maupun pesantren. Apalagi yang mayoritas dihuni oleh anak-anak remaja sangat amat rentan disusupi kejahatan narkoba,” katanya.

0 Komentar