Unsil Beri Pelatihan Mengolah Sabut Kelapa

Unsil Beri Pelatihan Mengolah Sabut Kelapa
foto-foto: ISTIMEWA PELATIHAN. Tim PbM-KP Fakultas Pertanian Unsil Tasikmalaya melaksanakan pelatihan pembuatan cangkang kelapa menjadi briket arang dan asap cair bersama KWT di Kelurahan Mugarsari, beberapa waktu lalu. foto: istimewa
0 Komentar

TASIK, RADSIK –  Tim Pengabdian bagi Masyarakat-Ketahanan Pangan (PbM-KP) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya memberikan pelatihan dalam pemanfaatan cangkang atau sabut kelapa menjadi briket arang dan asap cair. Sasarannya kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Kusari dan KWT Sari Mukti Kelurahan Mugarsari, Kamis (29/9/2022).

Tim PbM-KP itu dilakukan oleh  Prof Dr H Budy Rahmat Ir MS, Dr Suhardjadinata Ir MP, Hendar Nuryaman SP MP, dan Yogi Nirwanto, SHut MP. Serta dibantu narasumber Yuli MP, lalu dua mahasiswa tingkat akhir yakni Futri dan Eva.

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Baca Juga:4 Matkul Wajib, Cetak Mahasiswa PancasilaSetelah Merger Utamakan Pelayanan Pendidikan

Ketua Tim PbM-KP Fakultas Pertanian Unsil Tasikmalaya Prof Dr H Budy Rahmat Ir MS mengatakan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan Fakultas Pertanian Unsil Tasikmalaya ini, tujuannya sebagai pemulihan perekonomian masyarakat pasca pandemi Covid-19. Oleh karenanya, pihaknya berupaya dalam menjaga konsumsi masyarakat dan  meningkatkan pendapatan masyarakat.

”Terutama dari sektor pertanian yang menjadi sektor penopang ketahanan pangan pasca pandemi Covid-19,” katanya kepada Radar, Senin (3/10/2022).

Lebih lanjut, pihaknya dalam pengabdian kepada KWT Kusari dan KWT Sari Mukti Kelurahan Mugarsari agar bisa menambah nilai manfaat lebih. Di samping hasil dari sektor pertanian, juga memberikan  pemanfaatan limbah turunan dari hasil pertanian.

“Wujud tersebut merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan guna dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Kemudian juga upaya dalam mengurangi pencemaran,” ujarnya.

Oleh karenanya, pihaknya mengajak agar masyarakat dan pelaku di bidang pertanian pun mulai mengolah kembali limbah sisa hasil pertanian. Itu menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomis, seperti dengan pemanfaatan limbah dari budidaya tanaman kelapa.

Sebab kalau tanaman kelapa ternyata biasa menghasilkan limbah cangkang dan tandan. Tetapi bila tidak dikelola dengan baik, akan menimbulkan pencemaran air, udara dan tanah.

“Pemanfaatan limbah cangkang kelapa ternyata sampai sekarang masih menjadi bahan yang tidak termanfaatkan. Karena umumnya limbah direduksi dengan pembakaran, penumpukan di tempat pembuangan sampah, dan dilarung ke sungai,” katanya.

0 Komentar