Spanduk Penolakan Ditertibkan

Spanduk Penolakan Ditertibkan
TERTIBKAN. Anggota Satpol PP Kota Tasikmalaya membongkar spanduk protes pendirian lapak PKL yang dipasang di rantai pembatas Jalan HZ Mustofa, Senin (7/11/2022) sore. Firgiawan/Radar Tasikmalaya
0 Komentar

”Tentu itu menjadi masukan kami untuk ditindaklanjuti di tim penataan. Ini memang isu penting, di mana kebijakan pemkot dalam mengubah wajah dan fungsi HZ Mustofa serta Cihideung ini, tidak sebatas untuk kepentingan domestik atau kultur setempat. Lantaran, berdampak domino bagi masyarakat secara luas, lantaran HZ Mustofa kini sudah menjadi ikon daerah dan milik semua pihak, menjadi kebanggaan dan destinasi spot selfie baru di dalam kota,” tutur Budhi.

Maka dari itu, pesan dari masyarakat melalui spanduk memang menjadi tanggung jawab bersama dalam menjaga kondisi yang sudah membaik itu. Kebersihan, kenyamanan dan fungsi pedestrian sebagai ruang bagi pejalan kaki dan publik berinteraksi ini bisa dipertahankan jangan sampai berkurang keindahan serta kenyamannya.

”Maka betul itu harus dikawal, karena ini sudah menjadi ruang publik yang dimiliki bersama. Orang datang selfie berdokumentasi mereka bangga karena kota ini sudah ada perubahan dan perbaikan. Tinggal bagaimana aspirasi warga ini disampaikan dengan baik dan tepat saja,” tuturnya.

Baca Juga:DOB Tasik Utara BerlanjutMenghitung Hari

Sementara itu, pejalan kaki di HZ Mustofa Indah Meylani (33) menyatakan penyampaian aspirasi merupakan hak masyarakat. Namun, caranya bisa menggunakan jalur lain. Tidak perlu memasang spanduk di kawasan semipedestrian.

”Ya memang setuju juga dengan warga yang pasang spanduk bahwa lokasi HZ Mustofa sudah enak dan nyaman. Jangan ditambah lagi ornamen atau sarana lain sehingga menyempit. Namun, spanduknya juga diharapkan bisa dipasang tertib. Kecuali memang spanduk itu tujuannya protes keras kita juga memakluminya,” tuturnya.

Pengendara roda dua di jalur tersebut, Didin Saepudin (51) menuturkan hal serupa. Saat melintas ke HZ Mustofa cukup kaget melihat sejumlah aparat tengah melucuti spanduk yang dipasang di rantai pembatas jalan pedestrian. ”Kaget juga saya pikir ada apa ini kok banyak spanduk. Ternyata penolakan dari warga ya, soal kemarin ada pemasangan lapak di area pejalan kaki,” ujarnya. (igi)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

 

Laman:

1 2
0 Komentar